Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterangan Sekretaris Akil Berbeda dari Sidang Sebelumnya

Kompas.com - 18/10/2013, 04:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keterangan sekretaris Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar, Yuanna Sisilia, yang kembali diperiksa Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi pada Kamis (17/10/2013), berbeda dengan keterangan pada pemeriksaan sebelumnya, Senin (7/10/2013).

"Pertanyaan yang diajukan sama, tapi jawabannya yang berbeda," kata anggota Majelis Kehormatan Mahfud MD, seusai pemeriksaan. Misalnya, dia menyebutkan, soal besaran nominal transfer yang dilakukan Yuanna untuk membantu Akil.

Pada sidang pertama yang terbuka untuk umum, Yuanna mengatakan bahwa dia kerap membantu Akil dengan mentransfer uang bernominal terbesar Rp 500 juta. Namun, Mahfud menolak menyebutkan berapa nominal yang disebut Yuanna dalam pemeriksaan pada hari Kamis.

Dengan keterangan yang berbeda tersebut, Mahfud menilai Yuanna telah sengaja mencoba memberikan keterangan yang tidak benar. Ketua Majelis Kehormatan MK Harjono juga membenarkan bahwa Yuanna memberikan keterangan yang berbeda dengan sidang sebelumnya. "Alasannya lupa," ujar dia.

Meski demikian, Harjono menyerahkan soal sanksi atas Yuanna pada Sekjen MK Janedjri M Gaffar. Yuanna disebut-sebut merupakan salah satu saksi kunci dalam perkara Akil, selain Daryono, sopir Akil, yang saat ini masih buron. Komisi Pemberantasan Korupsi juga sudah meminta keterangan Yuanna sebagai saksi.

Akil ditetapkan menjadi tersangka dugaan penerimaan suap terkait Pilkada Lebak dan Gunung Mas, Kamis (3/10/2013), setelah tertangkap tangan pada Rabu (2/10/2013). Selain Akil, kasus ini juga sudah menyeret lima orang lain sebagai tersangka, dan menyebabkan pencegahan pada beberapa orang lain, termasuk Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com