Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei PDB: Di Konvensi, Elektabilitas Dahlan Teratas

Kompas.com - 10/10/2013, 15:58 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB), elektabilitas bakal calon presiden Dahlan Iskan berada di urutan teratas di antara 10 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat lain. Elektabilitas Menteri BUMN itu di angka 5 persen.

Hasil survei itu dirilis PDB di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (10/9/2013). Hadir dua pendiri PDB, yakni Didik J Rachbini dan Agus Herta.

Elektabilitas bakal capres di bawah Dahlan, menurut PDB, yakni Anies Baswedan di angka 1,2 persen. Lainnya, Gita Wirjawan (0,4 persen), Pramono Edhie Wibowo (0,2 persen), Ali Maskur Musa (0,2 persen).

Enam peserta Konvensi lain tidak ada yang dipilih oleh responden alias nol persen. Mereka, yakni Dino Patti Jalal, Endriarto Sutarto, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Sinyo Harry Sarundajang.

Didik menjelaskan, wawancara dilakukan pada 21-24 September per telepon terhadap 500 responden. Pemilihan responden dilakukan secara acak sistematik berdasarkan buku telepon residensial yang diterbitkan PT Telkom. Responden berada di 10 kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Balikpapan, Makassar, dan Jayapura.

Didik mengatakan, dalam wawancara, pihaknya tidak menanyakan alasan memilih. Hanya, pihaknya menduga Dahlan berada di urutan teratas lantaran rekam jejaknya selama ini yang menarik perhatian publik, seperti membuka pintu tol.

"Ada timbul simpati," ucapnya.

Namun, Didik mengingatkan urutan survei itu bisa saja berubah. Pasalnya, kata dia, margin of error hasil survei cukup tinggi sebesar plus minus 4,5 persen.

Jadi, angka elektabilitas itu bisa saja bertambah 4,5 persen atau berkurang 4,5 persen. Yang nol persen bisa memang nol persen, bisa juga empat persen, pungkas ekonom tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com