Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi III Bantah Sering Marahi Pamdal

Kompas.com - 08/10/2013, 18:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Pieter C Zulkifli Simabuea membantah sering mendamprat petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) saat diingatkan bahwa ia memarkir mobil pribadinya di tempat yang salah. Sebaliknya, ia mengaku selalu akrab dengan semua Pamdal yang bertugas di Kompleks Gedung Parlemen.

Pieter menjelaskan, dalam dua atau tiga hari ini, dia terpaksa memarkir mobilnya di tempat parkir pimpinan DPR dengan alasan area parkir yang tersedia telah penuh. Ia juga menyatakan terpaksa melakukan hal tersebut karena secara geografis letaknya lebih dekat dengan ruang rapatnya saat masih menjadi anggota Komisi II.

"Saya sudah izin, kemudian beberapa hari saya parkir di sini (di tempat parkir pimpinan) karena di sana (parkiran lainnya) sudah penuh," kata Pieter, Selasa (8/10/2013).

Dengan tegas, Pieter juga membantah selalu mendamprat petugas Pamdal yang mencoba mengingatkannya. Bahkan, ia siap bertaruh untuk membuktikan informasi tersebut tidak benar. "Mana Pamdalnya, bawa ke ruangan saya, saya kasih kamu Rp 50 juta. Tapi, kalau kamu enggak bisa buktiin, kamu kasih saya Rp 1 juta," ujar Pieter dengan nada bercanda.

Saat disahkan sebagai Ketua Komisi III DPR RI, Pieter C Zulkifli Simabuea sempat disinggung oleh Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengenai tindakannya yang kerap memakai tempat parkir pimpinan DPR RI untuk memarkirkan mobilnya.

Ulahnya ini juga sempat dikeluhkan petugas Pamdal Kompleks Gedung Parlemen. Pasalnya, Pieter kerap marah ketika coba diingatkan. Seorang Pamdal yang menolak dituliskan namanya menuturkan, Pieter sering kali memarkir mobil BMW X6 hitam dengan pelat nomor B 2 YD di lahan parkir pimpinan DPR.

Sejumlah Pamdal kerap mengingatkan bahwa lahan parkir tersebut khusus untuk pimpinan DPR dan MPR. Tetapi, bukannya memindahkan mobil, Pieter malah membalasnya dengan omelan. Merasa tegurannya tak pernah diindahkan, para Pamdal akhirnya memilih membiarkan Pieter memarkirkan mobil mewahnya tersebut.

Menurut para Pamdal, Pieter selalu menyetir sendiri tanpa bantuan sopir pribadi. "Dia (Pieter) sering markir di situ. Ya gimana, kalau ditegur, malah kita yang diomelin. Kan dia (Pieter) anggota (DPR)," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com