Dari pantauan Kompas.com, puluhan orang tampak menyaksikan siaran langsung rapat itu dari beberapa televisi ukuran 29 inci yang tersebar di beberapa titik di dalam Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (7/10/2013). Rapat penetapan itu disiarkan langsung oleh TV Parlemen. Salah seorang yang antusias menyaksikan siaran itu adalah Sadat, seorang buruh asal Banten, yang datang ke Gedung Parlemen untuk menyaksikan rapat di Komisi IX. Ia tertarik ikut menyaksikan karena mengenal sosok Ruhut Sitompul.
Selain Sadat, masih ada puluhan orang yang ikut menyaksikan rapat penetapan Ketua Komisi III itu dari layar televisi. Mereka terdiri dari masyarakat sipil, petugas pengamanan dalam, dan lainnya. Di dalam ruang rapat, masih banyak lagi orang yang ikut menyaksikan rapat terbuka itu. Semuanya duduk di dalam ruang rapat, atau di balkon ruang rapat Komisi III.
Rapat penetapan Ketua Komisi III DPR menyedot perhatian, tidak hanya karena krusialnya komisi yang membidangi masalah hukum tersebut, tetapi juga makin menjadi perhatian karena Fraksi Partai Demokrat menunjuk Ruhut Sitompul menggantikan Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Komisi III. Beberapa anggota Komisi III dengan tegas menolak dengan alasan Ruhut memiliki etika yang buruk.
Para anggota yang menolak mendesak pimpinan rapat, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, untuk melakukan mekanisme voting sebagai jalan tengah penetapan ketua komisi. Setelah mendengar semua aspirasi, Priyo akhirnya memutuskan akan mengambil mekanisme voting. Akan tetapi, Ruhut menyatakan mundur sebagai calon ketua Komisi III karena baginya mekanisme voting dalam penetapan ketua komisi adalah sebuah penghinaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.