Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Diminta Bantu Tindak Lanjuti Islah di Sampang

Kompas.com - 04/10/2013, 14:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla alias JK, diminta membantu menindaklanjuti perdamaian atau islah antar-pihak yang bertikai di Sampang, Madura, Jawa Timur. Dengan peran JK, semua pihak diharapkan dapat menerima islah.

Harapan itu disampaikan perwakilan warga Sampang, baik dari Syiah maupun Sunni, ketika bertemu JK di Kantor Pusat Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Mereka yang datang di antaranya Nur Tamam, Ketua Lembaga Persatuan Umat Islam (LPUI); dan kiai setempat, KH Syuaibi. Mereka datang didampingi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia (YLBHU).

Kepada JK, mereka menjelaskan proses islah yang dimediasi oleh LPUI. Menurut mereka, Tim Rekonsiliasi yang diketuai Rektor Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Abd A'la tidak banyak bergerak. Untuk itu, LPUI membantu merangkul kedua pihak untuk berdamai.

"Semua ingin perdamaian. Sekarang sudah tidak ada lagi permasalahan Sunni-Syiah. Kami warga sudah damai. Kami bersaudara, satu kampung, satu dusun," kata Nur Tamam.

Masalahnya, tambah Tamam, jajaran pemerintah, khususnya pemerintah daerah, malah mempermasalahkan perdamaian. Banyak alasan, salah satunya islah dianggap hanya rekayasa lantaran tidak melibatkan pemerintah. Selain tim A'la, kata dia, tidak ada yang menemui warga pascaperdamaian.

"Kepentingannya sudah kompleks, mulai dari tingkat bawah sampai atas. Ingin dapat tanahlah (warga Syiah yang mengungsi)," kata Nur Tamam.

JK mengapresiasi jika islah memang sudah terjadi. Meski demikian, Ketua Umum PMI itu ingin mempelajari dulu bagaimana situasi yang sebenarnya.

"Gubernur (Jawa Timur)-lah mestinya (yang menindaklanjuti). Nanti saya bicara dengan Pak Karwo (Soekarwo)," kata JK di akhir pertemuan.

Baca juga:
Pemerintah Tak Dilibatkan, Menag Ragukan Islah di Sampang
Dipertanyakan, Mengapa Menteri Agama Curigai Islah di Sampang?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com