Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Korupsi Politik, Pimpinan KPK Kuliahi Staf KPU

Kompas.com - 16/09/2013, 11:37 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) turut andil menciptakan parlemen yang korupsi. Untuk menutup celah timbulnya potensi tindak pidana korupsi, baik pada penyelenggaraan pemilu maupun pada parlemen dan produk regulasinya, KPK memberi materi pencegahan korupsi pada pegawai dan komisioner KPU.

"Anggota dewan itu kan produk KPU. Kalau sistem tidak berkerja dengan baik, muncullah orang-orang seperti itu (bersifat korup). Maka, perlu membangun kinerja yang baik," ujar Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja pada kuliah umum "Upaya Pemberatasan Korupsi dan Anatomi Korupsi pada Pelaksanaan Pemilu" di Gedung KPU, Senin (16/9/2013).

Diskusi tersebut diikuti sekitar 200 pegawai Sekretariat Jenderal KPU. Turut hadir pula mendengarkan kuliah Adnan, Komisioner KPU Sigit Pamungkas dan Sekretaris Jenderal KPU Arief Rahman Hakim.

Adnan mengungkapkan, sejak KPK berdiri, lembaga tersebut telah menindak sedikitnya tujuh orang komisioner KPU dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Dituturkannya pula, selain DPR, salah satu lembaga yang paling korup di Indonesia adalah partai politik, yang menduduki peringkat keempat terkorup. Menurutnya, KPU dapat mencegah korupsi politik.

Komisioner KPU Sigit Pamungkas mengatakan, program kuliah tersebut digelar secara rutin setiap dua pekan di KPU.

"(Kuliah) Dengan menghadirkan orang-orang atau institusi yang menurut kami memiliki reputasi dan kualitas yang baik," kata Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com