Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarief Hasan Tegaskan Tak Ada Calon Titipan di Konvensi Demokrat

Kompas.com - 09/09/2013, 19:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, partainya sama sekali tidak menyiapkan calon tertentu untuk dimenangkan dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Pernyataannya ini menepis anggapan bahwa Pramono Edhie Wibowo merupakan calon yang disiapkan oleh keluarga Cikeas.

“Tidak ada, tidak ada yang direkomendasikan atau dititipkan. Yang jelas Partai Demokrat memberikan kesempatan kepada semua calon,” ujar Syarief di Kompleks Parlemen, Senin (9/9/2013).

Syarief mengatakan, yang menentukan siapa capres Partai Demokrat adalah masyarakat, bukan pengurus Demokrat. “Rakyat ini kan ada hampir 250 juta, kalau kau bisa menguasai 170 juta pemilih, baru jadi capres,” kata Syarief.

Menteri Koperasi dan UKM ini mengatakan, partainya memberikan kesempatan yang sama kepada semua kandidat untuk berkomunikasi dengan rakyat. Hal Ini untuk mengenalkan kandidat dan program yang akan dibawa. Terkait menteri yang ikut dalam konvensi, Syarief mengingatkan pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Pak SBY tidak ingin keikutsertaan mereka di konvensi mengganggu kinerja mereka,” katanya.

Sebelumnya, Komite Konvensi Capres Partai Demokrat sudah menetapkan 11 peserta konvensi. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo menjadi kandidat yang kerap dikait-kaitkan kedekatannya dengan keluarga Cikeas.

Dukungan kepada Pramono juga berasal dari Fraksi Partai Demokrat seperti Ketua Fraksi Nurhayati Ali Assegaf dan Sekretaris Fraksi Saan Mustopa. Tak hanya itu, Pramono bahkan didukung oleh Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

Pramono membantah bahwa ia menjadi calon yang dipersiapkan Partai Demokrat. "Andai seseorang hanya mengandalkan kedekatan dangan sang penguasa tanpa modal menjadi presiden Indonesia, sulit," kata Pramono.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu pun mengaku tak akan mengotakkan diri, meski ada faksi di internal Partai Demokrat.

"Saya melihat dan berkomunikasi dengan kader-kader mereka tidak merasa terpecah. Kalau dukungan boleh, tapi jangan terpecah. Kalau ini semakin kuat kan Partai Demokrat makin besar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com