Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca Lampiran Pledoi Djoko Susilo, Jaksa Temui 100 Dollar AS

Kompas.com - 27/08/2013, 18:03 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), KMS A Roni, tiba-tiba menyela penasihat hukum terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan proyek simulator SIM Irjen Djoko Susilo, saat membacakan pleidoi. Jaksa menemukan uang senilai 100 dollar AS dalam buku profil Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

"Majelis hakim, sebelum dilanjutkan, dalam buku yang tadi dilampirkan ternyata ada selembar uang 100 dollar Amerika. Saya enggak ngerti dollar apa ini. Ada 100 dollar Amerika terselip di dalam," ujar Jaksa Roni di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Buku berwarna biru itu dibagikan Djoko sebelum sidang dengan agenda nota pembelaan (pleidoi) terdakwa. Uang ditemukan terselip ketika jaksa sedang membuka halaman demi halaman buku tersebut. Situasi sidang kemudian sempat tegang. Salah satu kuasa hukum Djoko, Tommy Sihotang, langsung menjelaskan bahwa sebelumnya tidak ditemukan uang tersebut.

"Kami enggak ngerti makna 100 dollar itu, dan saya tegaskan enggak ada tadi itu (uang). Tapi bukan berarti kami menuduh jaksa," kata Tommy.

Djoko Susilo kemudian menjelaskan bahwa buku tersebut merupakan lampiran dari nota pembelaannya. Buku itu menunjukkan kemajuan Dirlantas Polri saat dijabat oleh Djoko.

"Apa artinya ini ada kesengajaan?" tanya Ketua Majelis Hakim Suhartoyo.


"Saya yakin tidak ada," jawab Djoko.

Perdebatan kemudian sempat terjadi. Jaksa enggan menyentuh uang tersebut dan meminta agar uang itu tidak langsung dikembalikan. Sementara itu, hakim meminta jaksa untuk mengembalikannya hari ini dalam sidang. "Mungkin belum bisa kami kembalikan hari ini. Nanti pimpinan juga langsung nonton. Saya mau tahu apa motif di balik ini," kata Jaksa Roni.

Hakim pun tetap meminta uang langsung dikembalikan. Jika perlu, penyitaan dapat dilakukan nanti. Akhirnya buku berisi dollar itu pun dikembalikan jaksa kepada kuasa hukum Djoko di hadapan majelis hakim. Sebelum diserahkan, jaksa sempat memotret dollar AS dan mencatat nomor serinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com