Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Imbau Bendera Aceh Diturunkan

Kompas.com - 08/08/2013, 15:30 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang peringatan delapan tahun perdamaian Gerakan Aceh Merdeka dengan Indonesia melalui Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Helsinki, 15 Agustus 2013, mendatang, bendera Aceh masih banyak berkibar di Aceh.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengimbau agar bendera-bendera tersebut diturunkan, terutama pada peringatan tersebut.

"Kami janji menyampaikan secara persuasif. Kami melakukan janji langkah-langkah untuk memberi tahu soal bendera, lebih baik (diturunkan). Kita (pemerintah pusat, pemerintah Aceh dan DPR Aceh) tidak mau mencederai massa cooling down,” ujar Djohermansyah, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, yang ditemui pada acara open house di rumah dinas Menteri Dalam Negeri, di Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2013).

Djohermansyah tidak menyangkal, saat ini masih ada pengibaran bendera Aceh di Tanah Rencong. Namun, kata dia, itu merupakan bendera yang sudah dikibarkan sejak lama, sebelum perundingan terakhir antara pihak pemerintah pusat dengan pihak Aceh, Rabu, 31 Juli lalu.

“Itu bendera yang dulu dikibarkan, belum sempat diturunkan,” kilah birokrat yang akrab disapa Djo itu.

Dia kembali mengingatkan, agar pada 15 Agustus nanti, bendera Aceh yang sama persis dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu tidak dikibarkan. “Pada 15 Agustus tidak usah dikibarkan. Kita masih dalam masa cooling down. Kita cari jalan ke luar (soal bendera),” tukasnya.

Ia mengungkapkan, pada pertemuan terakhir, Juli lalu, pihak Aceh sudah menyampaikan beberapa ide baru terkait bendera Aceh. Dia berharap, pemikiran baru itu akan mengarah pada perubahan desain bendera. “Ini langkah maju. Ada ide-ide dan pemikiran baru,” katanya.

Seperti diberitakan, Pemerintah pusat menilai Qanun (peraturan daerah) Nomor 3 tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh melanggar UU Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh dan PP Nomor 77 tahun 2002 lantaran mirip lambang separatis Gerakan Aceh Merdeka.

Pemerintah Aceh menganggap Bendera dan Lambang Aceh bukan lambang serapartis. Pemerintah pusat sudah berkali-kali bertemu dengan pemerintah daerah dan DPR Aceh untuk membicarakan masalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com