Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhuk dan HAM Diragukan, Perlu Satgas untuk Benahi Lapas

Kompas.com - 07/08/2013, 17:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Kementerian Hukum dan HAM diragukan mampu menyelesaikan seluruh permasalahan di lembaga permasyarakatan. Pemerintah perlu membentuk tim yang melibatkan eksternal Kemenhuk dan HAM untuk membenahi masalah lapas yang sudah sistemik dan struktural.

"Penyelesaian internal tidak bisa diandalkan karena semua terkontaminasi. Harus ada pihak luar semacam satgas yang tidak hanya untuk penindakan, tapi juga pembenahan sistem secara mendasar," kata anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari ketika dihubungi, Jakarta, Kamis (7/8/2013).

Hal itu dikatakan Eva ketika dimintai tanggapan terbongkarnya pabrik narkoba di bengkel napi di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Ditemukan bahan-bahan pembuat sabu atau ekstasi saat sidak yang dilakukan tim gabungan Kemenhuk dan HAM bersama Bareskrim Polri.

Eva mengatakan, tidak ada jaminan lapas lain steril dari penyimpangan jika mengingat problem korupsi dan skandal di lapas merata dan bersifat sistemik. Eva yakin penyimpangan di Lapas Cipinang merupakan warisan dari kepala lapas terdahulu.

Untuk tahap awal, Eva mengusulkan agar Badan Pemeriksa Keuangan memulai pembenahan dengan melakukan audit kinerja jajaran lapas. BPK diminta mencari di mana problem utama kinerja petugas lapas.

"Kok tidak membuat pejahat sadar, namun malah memfasilitasi semakin ganas," kata Eva.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menyoroti tidak tegasnya penegakan hukum terhadap para petugas lapas yang melakukan penyimpangan selama ini.

"Penghukuman tidak serius kepada pelanggar menjadi sinyal bahwa sistem di dalam sudah tidak bisa diandalkan," pungkas Eva.

Seperti diberitakan, belum lama ini publik dikejutkan dengan kasus terpidana mati Freddy Budiman di Lapas Narkotika Cipinang. Freddy disebut kerap memakai narkoba di salah satu ruangan di lapas. Bahkan, ketika Freddy dipindahkan ke Nusakambangan, ditemukan paket narkoba di celana dalamnya.

Kemenhuk dan HAM menduga ada suap kepada Thurman Hutapea sewaktu menjabat Kepala Lapas. Kemenhuk dan HAM masih melakukan penyelidikan. Belum jelas bagaimana hasilnya. Hanya, Wamenhuk dan HAM Denny Indrayana berjanji akan meneruskan Thurman dan petugas lain jika ditemukan cukup bukti adanya tindak pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com