Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda: Bernuansa Teror, Motif Ledakan di Vihara Ekayana Masih Didalami

Kompas.com - 05/08/2013, 01:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno menegaskan aksi peledakan di Vihara Ekayana di Kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat, merupakan aksi terorisme. Namun, dia juga menyampaikan tak ada kerusakan berarti dari aksi tersebut.
"Apakah ada nuansa teror? Ada. Silakan nilai sendiri peristiwa ini. Motif masih kami dalami," tegas Putut di lokasi kejadian, Senin (5/8/2013) dini hari. 

Sementara itu, Putut memastikan bahan peledak yang diletakkan di wihara tersebut berukuran kecil. "Kenapa saya bilang kecil karena tidak ada kerusakan apa pun. Karena ada asap, benda yang diduga peledak dibawa keluar disiram air," papar dia. 

Saat ini tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Barat sedang melakukan olah tempat kejadian perkara. "Kami harapkan dalam waktu dekat  (wihara) dapat dibuka agar besok pagi sudah bisa digunakan kembali," imbuh Putut. Saat ini lokasi tersebut masih dikitari garis polisi.

Soal korban luka, Putut menyebutkan hanya ada satu jemaah wihara yang terluka gores di tangan kiri. Sebelumnya, beredar kabar bahwa ledakan telah melukai tiga jemaah wihara. 

Sementara seorang warga yang tinggal di dekat wihara mengatakan kepada Kompas.com bahwa suara ledakan di wihara terdengar sampai ke rumahnya, meskipun tak keras. Dia pun mengatakan tak ada kerusakan dari ledakan itu, termasuk pada pintu kaca tempat salah satu paket bahan peledak diletakkan.

Sebelumnya, polisi mengatakan sebuah pintu kaca wihara pecah karena ledakan itu. Namun, dalam rilis yang dikirimkan wihara kepada Kompas.com, disampaikan pula bahwa ledakan tidak menimbulkan kerusakan pada wihara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com