Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Konvensi Demokrat, Marzuki Soroti Intervensi Hukum dan Konflik Agama

Kompas.com - 03/08/2013, 05:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mulai membuka visi dan misi yang akan dia usung untuk berlaga dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat. Di antara topik yang dia soroti adalah masalah intervensi dalam penegakan hukum dan konflik agama di Indonesia. 

"Penegakan hukum ini kita rasakan masih jauh dari harapan. Masih ada intervensi kekuasaan, dalam arti bukan pemerintah, tapi oknum DPR pun kadang-kadang intervensi," ujar Marzuki usai acara buka bersama di Kompleks Parlemen, Jumat (2/8/2013). 

Akibat intervensi itu, kata Marzuki, lembaga penegak hukum tidak bisa bersikap konsisten. "Sehingga wajar jika penegakan hukum ini menurut masyarakat tidak adil," ucap Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut.

Selain persoalan hukum, Marzuki juga mengatakan akan menyoroti masih terus terjadinya konflik agama di Indonesia. Dia berpendapat konflik agama terjadi karena para pihak yang bertikai tak menyadari sejarah bahwa Indonesia berdiri justru karena ada keragaman, termasuk agama.

"Negara ini didirikan bukan berdasarkan negara Islam, atau negara suku, tapi negara Indonesia yang membawahi semua suku, agama, etnis, dan bahasa. Jangan lupa keberagamaan ini rahmat," ucap Marzuki.

Soal peluangnya menjadi capres dari Partai Demokrat dengan kompetitornya adalah adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo, Marzuki mengaku tak terlalu mempersoalkan. Sesama saudara di Partai Demokrat, Marzuki mengaku akan saling mendukung dengan Pramono. "Akan tetapi yang memilih bukan saudara, rakyat yang memilih," tutur Marzuki.

Rencananya, pada Agustus 2013 ini, Partai Demokrat akan mengumumkan peserta konvensi untuk menentukan calon presiden yang akan mereka usung untuk Pemilu Presiden 2014. Sejumlah nama yang mencuat maupun yang berminat akan melewati seleksi awal di internal partai sebelum diumumkan sebagai peserta konvensi.

Dari kalangan internal, beberapa nama yang santer diperkirakan akan lolos ikut konvensi maupun telah menyatakan siap berlaga adalah Marzuki Alie, Hayono Isman, dan Ahmad Mubarok. Sementara beberapa tokoh eksternal yang menyatakan berminat ikut konvensi, antara lain, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat menyebutkan dua nama lainnya yang akan ikut dalam konvensi, yakni mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo dan mantan Juru Bicara Kepresidenan Dino Pati Djalal. Terkait konvensi, pada Minggu (7/7/2013), SBY mengumumkan tujuh butir pokok panduan.

SBY merasa perlu memberikan penjelasan tersebut karena berpendapat ada banyak bias terkait rencana penyelenggaraan konvensi tersebut. Dalam tujuh butir pokok konvensi, SBY menyebutkan tentang penyusunan komite seleksi dari kalangan internal dan independen, lalu kriteria dan peserta akan diumumkan pada Agustus 2013. 

Masih dari penjelasan SBY, disebutkan bahwa peserta konvensi dapat berasal dari kader Partai Demokrat maupun non-kader. Mereka yang lolos seleksi sebagai kandidat capres dalam konvensi harus menjalani dua tahapan yang bakal berlangsung selama 8 bulan. Dalam rentang waktu itu, mereka akan disurvei oleh tiga lembaga dan hasilnya diumumkan kepada publik. Hasil akhir calon presiden yang akan diusung Partai Demokrat dalam Pemilu Presiden 2014 akan diumumkan setelah keluarnya hasil Pemilu Legislatif 2014. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com