Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Selidiki Peretas Situs Bareskrim

Kompas.com - 01/08/2013, 16:02 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Markas Besar Kepolsian RI belum dapat memastikan apakah situs Badan Reserse Kriminal Polri benar-benar diretas atau hanya mengalami gangguan teknis. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, Polri masih menyelidiki penyebab berubahnya isi laman tersebut.

"Kami masih selidiki itu, apa benar dibobol atau hanya ada gangguan," kata Agus, di Mabes Polri, Kamis (1/8/2013).

Agus pun enggan menyampaikan langkah apa saja yang akan diambil Polri dalam menyikapi masalah ini. Termasuk apakah akan menggunakan Tim Cyber Crime Polri untuk mengungkap siapakah aktor di balik akun "pra5astea" yang meretas laman yang beralamatkan di www.bareskrim.polri.go.id itu.

"Kita lihat perkembangannya nanti saja," katanya singkat.

Hingga siang ini, situs tersebut masih belum tampil seperti sedia kala. Ketika diakses, hanya muncul tulisan "Web Disabled".

Seperti diberitakan sebelumnya, situs Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian RI diretas, Rabu (31/7/2013). Tak diketahui, sejak kapan situs www.bareskrim.polri.go.id itu diretas.

Halaman situs menjadi berlatar hitam, dengan dipasangnya gambar burung garuda dengan dasar bendera Merah Putih.

Peretas, yang mengaku "pra5astea", membubuhkan serangkaian tulisan sebagai berikut: "LIHATLAH MERAH PUTIH BERTAHTAKAN GARUDA YANG SEMPURNA. MENGARTIKAN BERANI, SUCI HATI DAN JIWA. MELAMBANGKAN BESAAAARRRR, GAGAH, DAN PERKASA. YA !!! INILAH BENDERA DAN LAMBANG NEGARAKU YANG INDAH NAN DIAGUNGKAN. TAPI KINI DIA SEDANG MENANGIS, MEMBAYANGKAN KAPAN "BERAKHIRNYA" KEBOBROKAN INI. DEMI TUHAN, DOA(NYA) YANG SELALU BERGEMA DEMI UMAT MANUSIA DI INDONESIA. HENTIKANLAH WAHAI TUAN, MUSNAHKAN KETIDAKSEIMBANGAN INI, HILANGKANLAH KEBIASAAN-KEBIASAAN YANG AKAN MEMBUAT KERUGIAN, SIRNAKAN :'(". BERPIHAKLAH PADA RAKYAT DAN NEGARA, DEMI IBU PERTIWI TERCINTA, KEMBALI KITA TERBANGKAN BERSAMA. SAYA "pra5astea" MEMOHON MAAF ATAS KELANCANGAN INI...DEMI KATA-KATA DISEBUAH SUMBER INI" (mencantumkan sebuah link).

Link yang ditautkan peretas berisi berita mengenai pernyataan Sutarman pada Januari 2013 yang menyatakan bahwa hacker tak mungkin meretas situs Bareskrim. Sutarman meyakini situs Bareskrim memiliki sistem pengamanan yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com