Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Buka Pintu Koalisi dengan Partai Islam

Kompas.com - 17/07/2013, 09:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra semakin optimistis menghadapi Pemilu 2014 mendatang dengan hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Nusantara (LSN). Lembaga ini menempatkan Partai Gerindra di posisi ketiga, di bawah PDI Perjuangan dan Partai Golkar sebagai partai yang paling banyak dipilih masyarakat jika pemilu dilakukan saat ini.

Gerindra pun membuka pintu untuk berkoalisi dengan semua partai, termasuk partai Islam.

"Pada tahun 2009, kami sudah siap berkoalisi dengan PAN dan PPP tapi karena kurang satu kursi akhirnya batal. Artinya, Gerindra sangat terbuka dengan partai Islam," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, saat dihubungi pada Rabu (17/7/2013).

Gerindra, kata Edhy, menjalin komunikasi politik dengan partai mana pun. Ideologi tidak menjadi batasan untuk berkoalisi. Menurut Edhy, Partai Gerindra yang nasionalis sebenarnya sama saja dengan partai-partai yang bercirikan Islam.

"Karena pada dasarnya, semua satu. Tidak ada yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45," kata dia.

Terkait komitmen berkoalisi, menurut Edhy, Partai Gerindra belum akan melakukannya. Saat ini, partainya masih dalam tahap penjajakan. Sementara itu, komitmen berkoalisi dinilai masih terlalu dini jika difinalkan saat ini.

"Untuk berkoalisi, butuh persetujuan dari dewan pembina yang jumlahnya 45 orang," ujar Edhy.

Survei LSN menempatkan Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersaing ketat pada Pemilu 2014. Elektabilitas Partai Golkar menempati posisi teratas dengan 19,7 persen dan PDI-P meraih suara 18,3 persen. Sementara itu, Partai Gerindra menyodok di posisi ketiga dengan 13,9 persen. Setelah itu, berturut-turut, ada Partai Hanura (6,9 persen), Partai Demokrat (6,1 persen), PKB (4,8 persen), Partai Nasdem (4,6 persen), Partai Persatuan Pembangunan (4,3 persen), Partai Amanat Nasional (3,8 persen), Partai Keadilan Sejahtera (3,8 persen), Partai Bulan Bintang (1,4 persen), dan PKPI (0,5 persen). Adapun yang tidak memilih partai mana pun sebanyak 11,9 persen.

Menurut Edhy, data survei ini adalah data awal yang bisa menjadi masukan bagi Partai Gerindra. Partai Gerindra, katanya, juga melakukan survei internal yang hasilnya justru berbeda dengan survei LSN.

"Survei kami seharusnya lebih tinggi dari itu. Tapi ya enggak apa-apa, kami terima kasih. Sesuatu yang belum indah ini akan indah pada saatnya," kata Edhy. 

Dalam Pileg 2014 mendatang, Partai Gerindra menargetkan posisi tiga besar dengan perolehan suara 20 persen sehingga bisa mengusung capresnya, Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com