Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Berang Menterinya Tak Mampu Turunkan Harga Daging Sapi

Kompas.com - 13/07/2013, 13:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para menterinya tidak saling lempar tanggung jawab untuk menstabilkan harga daging sapi yang kini melambung. Menurut SBY, persoalan harga daging sapi terus berputar di masalah perizinan.

"Saya melihat urusan daging sapi ini masih berputar. Saya bicara sama Mendag (Gita Wirjawan) kemarin, izin di mana? Katanya, di sini-sinilah, ini di negeri sendiri kok, memangnya izin ke New York atau Jenewa, baru lama," kata Presiden dalam rapat terbatas di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Sabtu (13/7/2013).

Presiden menilai, jika persoalan izin ada di dalam negeri, seharusnya itu bisa segera diatasi. Ia juga meminta para menteri tidak saling lempar tanggung jawab dalam menyikapi naiknya harga daging sapi. "Tidak boleh saling melempar. Ini birokrasi terlalu lama di (Kementerian) Pertanian dan Bulog," tambah Presiden.

Presiden SBY menegaskan bahwa rapat kali ini harus dibarengi dengan kerja nyata para menteri. Ia mengingatkan kesuksesan kinerja pemerintah dalam menanggulangi persoalan asap dari kebakaran hutan di Riau. "Ingat kasus kejadian kebakaran asap dan ladang di Riau kemarin, begitu all out, bisa bersinergi, tidak saling tunggu, dan berkoordinasi dengan baik. Cepat sekali, dalam waktu satu minggu hampir selesai, jadi bisa," kata Presiden.

Harga daging sapi menjelang Ramadhan merangkak naik, dari sebelumnya Rp 50.000 per kilogram kini sudah melambung hingga mencapai Rp 70.000-Rp 100.000 per kilogram. Kenaikan harga daging sapi tersebut merupakan salah satu kenaikan lima komoditas bahan pangan yang melonjak akhir-akhir ini.

Impor daging sapi pun akan dilakukan untuk menstabilkan harga. Namun, realisasi impor ini terlambat. Menteri BUMN Dahlan Iskan menuding keterlambatan realisasi impor daging sapi karena sulitnya perizinan yang diberikan pemerintah.

Sebelumnya, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memasok sebanyak 800 ton daging sapi beku asal Australia dengan menggunakan angkutan udara supaya bisa masuk ke pasar dalam waktu dekat. Daging sapi beku sebanyak 800 ton tersebut merupakan bagian dari total alokasi kuota untuk Bulog sebanyak 3.000 ton daging sapi beku yang importasinya dikhususkan untuk operasi pasar demi menciptakan stabilitas harga daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com