"Kalau soal minta maaf, sesama manusia jelang puasa saya minta maaf. Kalau saya katakan sesuatu, itu dalam kapasitas saya sebagai pengawas yang diberikan mandat oleh konstitusi untuk mengawasi cara kerja lembaga negara. Saya harus kritis," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Rabu (10/7/2013).
Fahri mengaku tengah melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan rekayasa kasus dugaan suap terkait impor daging sapi. Menurutnya, investigasi itu hampir selesai sehingga ia mengingatkan Sudi untuk waspada.
"Itu baru kutipan begitu saja, saya punya yang lebih seram lagi. Tinggal sedikit lagi investigasinya rampung. Pak Sudi harusnya waspada, Istana ini sudah banyak korbannya," kata Fahri.
"Bagaimana bisa buron tidur sama orang Istana? Apa itu bukan sebuah tanda? Kalau ada kaitannya Istana dengan kasus impor sapi ini," kata Fahri.
Fahri menuding Istana sudah mengintervensi sejumlah kasus sehingga mengakibatkan orang yang menurutnya tidak bersalah akhirnya harus dibui. Ia mencontohkan mantan rekan separtainya, Misbakhun, yang terjerat kasus L/C fiktif Bank Century pada 2010 silam.
"Anda suka atau tidak, elemen-elemen ini masih bekerja. Sudi harusnya introspeksi dan jangan salahi kami terus. Saya akan selesaikan investigasi ini, nanti akan saya beberkan," kata Fahri.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah tudingan Fahri. Ia mengaku tidak akan memperkarakannya sampai ke jalur hukum. Namun, Sudi meminta Fahri untuk meminta maaf karena sudah menyampaikan kabar bohong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.