Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarkan Ancaman Tembak di Tempat bagi Pelarian Tanjung Gusta!

Kompas.com - 12/07/2013, 07:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kerusuhan dan kaburnya ratusan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/7/2013), dinilai sebagai persoalan serius. Aparat diminta mencari para warga binaan lembaga pemasyarakatan yang kabur, bila perlu menggunakan ancaman tembak di tempat bila melawan.

“Ini masalah serius. Selain itu, aparat harus imbau agar mereka (tahanan dan narapidana) segera kembali. Kalau tidak kembali maka ancam saja dengan tembak di tempat,” ucap Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat I Gede Pasek Suardika, saat dihubungi, Jumat (12/7/2013). Politisi Partai Demokrat itu juga mengimbau aparat penegak hukum memblokade semua jalan keluar yang kemungkinan dilewati para pelarian.

Mereka yang kabur, lanjut Pasek, harus segera dikembalikan ke dalam sel karena keberadaan mereka di tengah masyarakat akan menimbulkan kerawanan. “Sangat rawan kalau tetap di luar dengan kondisi begitu,” ucap dia.

Selain itu, Pasek mendesak Kementerian Hukum dan HAM memeriksa intensif seluruh petugas lapas. Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau kesengajaan yang dilakukan aparat hingga terjadi kerusuhan yang berakhir dengan pembakaran lapas.

Seperti diketahui, diduga ratusan orang narapidana dan tahanan melarikan diri dari Lapas Tanjung Gusta, Kamis (11/7/2013). Peristiwa ini bermula saat pasokan listrik dan air ke lapas itu terhenti. Setelah itu, para napi pun melakuan provokasi hingga timbul kerusuhan di dalam lapas yang akhirnya berujung pembakaran di beberapa titik lapas.

Saat situasi kacau inilah, ratusan warga binaan itu menggunakan kesempatan kabur dengan sebelumnya menyandera 15 petugas lapas. Hingga kini, Kementerian Hukum dan HAM masih belum mendapatkan jumlah pasti napi dan tahanan yang kabur.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com