Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Berkas BNN Diambil Kompol "Penyusup" AD

Kompas.com - 11/07/2013, 02:08 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris Polisi berinisial AD menyusup masuk ke kantor Badan Narkotika Nasional, Kamis (4/7/2013). Dia diduga telah mengambil lebih dari 100 berkas di ruang tata usaha BNN. Saat ini, BNN masih memeriksa berkas-berkas yang diambil AD tersebut.

“Ada dua bundel dokumen yang diambil, yang setelah dilakukan pemeriksaan satu folder ada 125 berkas. Sementara folder lain sedang pemeriksaan,” ujar Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2013).

Sumirat menegaskan, ruangan yang dimasuki AD bukan ruang staf ataupun Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Benny Mamoto. Ruang yang dimasuki AD adalah ruang tata usaha yang berdekatan dengan ruang kerja Benny di lantai 6. “Memang jarak tidak terlalu jauh. Saat itu ruang-ruang sudah terkunci. Hanya tata usaha yang terbuka,” kata Sumirat.

Atas peristiwa itu, BNN telah meminta keterangan para saksi. Di antara mereka adalah satpam dan anggota BNN yang saat itu berada di lantai 6 Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur. Sumirat menambahkan, BNN memang tidak melaporkan perbuatan AD ke Polres Jakarta Timur. BNN hanya melakukan koordinasi dengan Polres Jakarta Timur dan Badan Reserse Kriminal Polri.

Bareskrim Polri juga telah memanggil AD yang saat ini bertugas di Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus. Pada atasannya, AD mengaku hanya mengambil dokumen pribadinya. Dokumen yang diambil AD akan digunakannya untuk mengklarifikasi pembayaran gaji selama dia bertugas di BNN.

AD juga mengaku ingin bertemu Benny, tetapi saat itu Benny tidak berada di tempat. Sementara itu, Benny sebelumnya mengatakan bahwa hasil pemeriksaan sementara tidak ada dokumen pribadi AD dalam folder yang diambil.

Seperti diberitakan, Kompol AD disebut menyelinap masuk ke Gedung BNN, Jakarta Timur, Kamis (4/7/2013) sekitar pukul 20.00. Menurut Benny, Kompol AD sempat mengancam satpam BNN agar tidak memberi tahu kedatangannya. Kedatangan AD terekam kamera CCTV.

Kedatangan AD ke BNN pada Kamis malam ke BNN sempat diduga sebagai penggeledahan atas adanya laporan polisi bernomor LP/568/VI/Bareskrim tertanggal 28 Juni 2013. Pada laporan yang beredar di kalangan wartawan pada Kamis sore tersebut tertulis pelapor bernama Helena dengan terlapor Benny Mamoto dan kawan-kawan.

Benny dilaporkan atas dugaan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan karena memblokir rekening perusahaan Helena, PT SMC, yang mengurusi penukaran uang atau money changer. Kepolisian menegaskan, kedatangan AD tidak terkait laporan Helena itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com