INOVASI Kementerian Agama dalam hal pelayanan ibadah haji periode ini patut mendapat perhatian dan apresiasi. Sudah tiga kali haji, 2022, 2023, 2024.
Setiap tahunnya terbukti unik yang melahirkan tantangan berbeda. Terobosan akhirnya juga lahir dari situ.
Tahun 2022 M atau 1443 H, suasana haji masih dalam lingkup pandemi Covid-19. Semua manusia di bumi ini masih berhati-hati.
Gerak dan lintas manusia antarnegara tidak bebas. Semua pemerintah menjaga keselamatan warganya. Saudi Arabia sebagai tuan rumah haji juga begitu.
Tahun 2022, jumlah jamaah haji dari seluruh dunia dibatasi. Muslim dari Indonesia juga mengalami hal yang sama. Indonesia mendapatkan kuota 100.051 jamaah, 45 persen dari kuota normal. Semua serba terbatas dan penuh kehati-hatian.
Yang patut dicatat Kementerian Agama tahun itu terbukti mampu beradaptasi dengan suasana pascawabah. Layanan dilakukan dengan hati-hati.
Mentaati protokol kesehatan, dengan menjaga jarak, membatasi kerumunan, dan walhasil sukses semua. Apresiasi patut diberikan Kementerian Agama tahun itu. Minimnya kecelakaan dari perkiraan, dan rendahnya kematian.
Tahun 2022 mencatat hanya 89 jamaah haji yang meninggal. Itu menurun 80,35 persen dari tahun 2019. Patut dicatat juga bahwa Indonesia tidak mengirim jamaah haji tahun 2021.
Tahun 2023, Penulis menjadi petugas monitoring dan evaluasi. Tahun itu, manusia di bumi seperti lepas dari wabah.
Manusia merayakan lepasnya pandemi di mana-mana. Jumlah jamaah haji tahun itu 221.000 orang. Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Jumlah lansianya 66.943 jamaah, sekitar 30 persen dari total jamaah. Ini tantangan tersendiri bagi Kementerian Agama, petugas, dan jamaah itu sendiri.
Selama menjadi petugas monitoring dan evaluasi, Penulis terlibat langsung, betapa seriusnya Kementerian Agama menangani ini.
Layanan menyeluruh terdiri dari transportasi, bernegosiasi dengan perusahaan penerbangan Indonesia dan dunia. Akomodasi, yaitu hotel-hotel, juga menjadi persoalan tersendiri selama di Makkah dan Madinah.
Kesehatan para jamaah juga menjadi perhatian utama. Makanan setiap hari menimbulkan masalah dan perlu solusi.
Layanan para lansia dan difabel juga catatan penuh tantangan sekaligus melahirkan inovasi dan terobosan Kementerian Agama.