Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Taufik
Dosen UIN Imam Bonjol Padang

Dosen dan Ketua Moderasi Beragama UIN Imam Bonjol Padang. Direktur Eksekutif Mata Institute

Pilkada dan Pasar Kebodohan

Kompas.com - 08/06/2024, 10:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Aroma yang sama adalah kemenangan dilakukan, salah satunya, dengan mekanisme kapitalisasi kebodohan pemilih.

Dalam arsiran ini, imaginasi kembali kepada buku yang menggelitik dan kritis, yaitu buku Tom Nichols “Matinya Kepakaran, Death of Exspertise”.

Dalam bukunya, Nichols memulai mencacah pentingnya pendekatan analitis dan kritis terhadap informasi dan berita yang menjadi alat utama dalam politik.

Ia menilai bahwa saat ini munculnya simtom atau fenomena anti-intelektualisme yang mencemari kewarasan masyarakat.

Keahlian tidak menjadi faktor bermakna lagi dalam menentukan arah dalam ruang publik, mulai dari ekonomi, sosial, agama dan politik.

Peserta pemilu atau aktor akan mengeksploitasi kepercayaan pemilih melalui pabrikasi informasi dan berita manipulatif kemudian mengamplifikasinya melalui media online atau media ruang terbuka.

Situasi ini akhirnya melahirkan politic enthuasiast yang melahirkan politisi tanpa batas.

Nichols, dalam bukunya, mengidentifikasi dampak dari teknologi modern, terutama media sosial dan internet secara menyeluruh.

Internet membuat transformasi luar biasa pada orang bodoh dengan kepercayaan diri yang berlebihan, di lain pihak ahli, orang pintar, alim terjebak dalam keraguan.

Masyarakat terperangkap dalam buruknya pertimbangan dalam mengambil keputusan karena tidak mau berdalam-dalam menelaah ilmu dan pengetahuan.

Dengan informasi di media sosial dan internet “si bodoh” dengan mudah percaya saja, tanpa memverifikasi dan membandingkan dengan data lain kemudian dengan mudah menyimpulkan.

Dalam kontek politik akhirnya banyak politisi dengan tipu daya pencitraan, baik dalam ruang terbuka atau ruang maya, memperdagangkan kebodohan dan itu laku di pasar politik.

Politisi yang mengandalakan kuasa modal dengan mudah mengintervensi pasar kebodohan dengan membungkusnya dengan sentimen-sentimen humanis, bahkan dengan agama.

Alhasil pasar politik terkesima seolah-olah itu adalah realitas sesungguhnya. Kepakaran tidak lagi menjadi preferensi dalam ruang publik, menilai informasi, berita atau mengatasi bias konfirmasi.

Pasar kebodohan lebih berhasrat pada informasi instan atau pengetahuan abal-abal, lebih menikmati opini dibandingkan pengetahuan yang memiliki basis data dan riset yang mendasar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com