Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Rupiah Usai Geledah Kamar SYL

Kompas.com - 03/06/2024, 12:09 WIB
Irfan Kamil,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Rumah Tangga (Karumga) pada Rumah Dinas Menteri Pertanian (Mentan) di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sugiyatno mengungkapkan bahwa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang miliaran rupiah usai menggeledah kamar pribadi Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Hal ini disampaikan Sugiyatno saat dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi saksi dalam perkara dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang menjerat SYL.

Awalnya, Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh tengah menggali proses penggeledahan di rumah dinas SYL pada 28 September 2024.

Kepada Sugiyatno, Hakim mengonfirmasi barang-barang yang disita oleh penyidik Komisi Antirasuah.

“Saudara lihat apa yang dibawa dari rumah itu?” tanya Hakim Rianto dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).

“Hanya koper saja,” jawab Sugiyatno.

Baca juga: Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

 

Hakim pun menggali apa saja yang diketahui pegawai rumah dinas SYL tersebut.

“Selain koper? Apakah saudara tahu ada uang yang dibawa cash?” tanya Hakim.

“Uang cash dimasukin koper, Yang Mulia,” kata Sugiyatno.

“Ada uang cash?” tanya Hakim mengkonfirmasi.

“Ada,” jawab Sugiyatno.

Namun demikian, Sugiyatno mengaku lupa berapa jumlah uang yang disita oleh pihak KPK.

“Miliaran atau jutaan?” tanya Hakim.

“Miliaran,” jawab Sugiyatno.

Baca juga: Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Hakim lantas mendalami sumber tempat uang miliaran yang disita oleh KPK.

Sugiyatno menyebut uang itu diambil dari kamar pribadi SYL.

“Itu digeledah atau diambil di ruang tamu atau di kamar Pak Menteri?” tanya Hakim. “Dari kamar pribadi Bapak,” jawab Sugiyatno.

Di hadapan Majelis Hakim, Sugiyatno mengungkapkan bahwa penggeledahan yang dilakukan dari tanggal 28 September sore sampai 29 September siang itu KPK juga membawa senjata api.

“Senjata api ya?” tanya Hakim. “Iya,” kata Sugiyatno. “Berapa banyak atau satu, dua?” tanya Hakim lagi. “Total 12,” kata Sugiyatno.

“Selain itu, ada disita yang lain?” timpal Hakim. “Setahu saya tas sama duit,” kata Sugiyatno.

Dalam perkara ini, Jaksa KPK menduga SYL menerima uang sebesar Rp 44,5 miliar hasil memeras anak buah dan Direktorat di Kementan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com