Puan berharap melalui kesempatan tersebut dapat terus mendukung hubungan politik yang baik antara kedua negara, terutama dalam hubungan antar parlemen.
Baca juga: Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen
Ia juga ingin mendorong penguatan kerja sama antarparlemen melalui mekanisme dialog yang rutin dan saling kunjung antar pimpinan dan anggota parlemen.
"Saya juga ingin mendorong penguatan kerja sama antar parlemen melalui mekanisme dialog yang rutin dan saling kunjung antar pimpinan dan anggota parlemen," ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR tersebut.
Secara khusus, mantan Menko Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu menyoroti sejumlah hal.
Puan menilai perkembangan ekonomi dunia yang menunjukkan gejala fragmentasi dapat menjadi peluang untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara.
Baca juga: UGM Tak Naikkan UKT, Acuan Besaran Berdasar Indeks Kemampuan Ekonomi
“Saya mendorong peningkatan perdagangan kedua negara di tengah berbagai ketidakpastian global yang terjadi saat ini,” ucapnya.
Sejak 2021, perdagangan Indonesia dan Tiongkok mencatat kenaikan signifikan, pertama kali melebihi 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Pada 2023, perdagangan kedua negara tercatat sebesar 127 miliar dolar AS dan potensi perdagangan masih dapat terus dikembangkan.
“Di bidang investasi, saya mendorong lebih banyak investasi Tiongkok di Indonesia. Indonesia tentu siap untuk menjadi bagian rantai pasok global (global supply chain) dalam hubungan ekonomi yang saling menguntungkan,” ucap Puan.
Baca juga: Forum ITS 2024 Teken Tiga Inisiatif Transportasi Berkelanjutan
Ia berharap investasi Tiongkok di Indonesia memperhatikan aspek berkelanjutan (sustainability) dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk dalam peningkatan standar environmental, social, and governance (ESG).
Lebih lanjut, Puan menggarisbawahi tentang Regional Comprehensive Economic Corridor sebagai bagian penting kemitraan strategis komprehensif kedua negara.
Menurutnya, dukungan RRT sangat krusial bagi percepatan implementasi dan proyek strategis di Kawasan Industri Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya investasi di bidang Petrokimia.
“Saya juga mendukung peningkatan kerja sama pembangunan untuk infrastruktur, hilirisasi industri, manufaktur, transisi energi, ketahanan pangan, dan investasi,” jelas Puan.
Baca juga: Buka Investasi Hotel di Proyek LRT Bali, Menteri Bahlil Tawarkan Kemudahan Izin dan Insentif Pajak
Puan menyatakan menyambut baik berbagai isu kunci yang mendukung peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Tiongkok, seperti peningkatan kerja sama di bidang ekonomi digital melalui e-commerce, pembayaran dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dan transformasi digital di Indonesia.
“Saya juga menyambut baik dukungan RRT terhadap pembangunan hijau di Indonesia melalui kerja sama di bidang transisi energi dan energi terbarukan,” tutur Puan.