Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Kompas.com - 22/05/2024, 11:43 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani memaparkan hasil Pertemuan Parlemen dari Inter-Parliamentary Union (IPU) pada The 10 th World Water Forum (WWF) 2024 di Bali.

“Sejak Senin siang, Pertemuan Parlemen telah membahas secara intensif mengenai empat isu,” katanya. 

Dia mengatakan itu usai menutup Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa (21/5/2024).

Empat isu yang dibahas parlemen global terkait permasalahan air yakni akses kepada air dan sanitasi sebagai penentu Sustainable Development Goals (SDGs) atau Target Pembangunan Berkelanjutan, praktik inovatif untuk manajemen air yang inklusif, air sebagai inti dari aksi iklim, serta diplomasi air dan kerja sama untuk perdamaian.

Puan mengatakan, anggota parlemen dari 49 negara telah berdiskusi dalam Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF dan menegaskan pentingnya mobilisasi tindakan parlemen mengenai air untuk keamanan dan kemakmuran global.

Baca juga: Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Parlemen global juga sepakat memberikan perhatian lebih terkait isu dan agenda tentang permasalahan air di lembaga legislatif masing-masing negara.

Komitmen itu menjadi upaya mengatasi krisis air sebagai bagian dari percepatan pencapaian SDGs.

“Kami sepakat memastikan air menjadi salah satu agenda utama parlemen dan dimasukkan ke dalam komite parlemen atau struktur lainnya,” jelasnya dalam siaran pers.

Komitmen parlemen tersebut dituangkan dalam sebuah Communique, sebagai outcome document dari Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF. 

Dokumen hasil pertemuan itu diberi nama Nusa Dua Communique yang memuat rekomendasi parlemen untuk aksi air.

Baca juga: Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Berikut poin-point penting dari Nusa Dua Communique:

  1. Menjadikan upaya mengatasi krisis air sebagai bagian dari percepatan pencapaian SDGs;
  2. Mendorong pengelolaan air yang mengedepankan pemenuhan hak asasi manusia;
  3. Memaksimalkan peran pengawasan parlemen dan partisipasi publik untuk menyelesaikan berbagai hambatan terhadap akses air;
  4. Meningkatkan inklusivitas perumusan kebijakan tentang air;
  5. Memastikan air menjadi bagian yang terintegrasi dengan strategi nasional adaptasi perubahan iklim; serta
  6. Mendorong pembiayaan yang inovatif untuk tata kelola air.

Nusa Dua Communique juga berisi penjelasan pentingnya air bagi kemajuan setiap negara. 

Sebab, potensi air sangat besar sebagai sumber energi, sumber ketahanan pangan, dan sumber transformasi menuju kemajuan ekonomi.

Oleh karenanya, Puan mengajak parlemen dunia sepakat memperbaiki akses terhadap air bersih karena air merupakan cara terbaik untuk mengurangi ketimpangan, mengatasi masalah stunting, dan kesehatan.

Baca juga: Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Tindakan konkret

Dalam acara penutupan, Puan mengajak anggota parlemen dunia yang hadir betul-betul serius menyikapi hasil pertemuan tersebut. 

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com