Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Paripurna DPR: Pemerintahan Baru Harus Miliki Keleluasaan Susun APBN

Kompas.com - 14/05/2024, 17:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih,
Adhyasta Dirgantara

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuka Masa Sidang V Tahun Sidang 2023-2024, Pimpinan DPR RI menyinggung perihal penyusunan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2025.

Membacakan pidato Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengatakan, kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang disusun pemerintahan saat ini dalam
Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) 2025, hanya merupakan dasar-dasar kebijakan sementara.

Kemudian, menurut dia, hanya merupakan alokasi belanja kebutuhan rutin penyelenggara negara untuk triwulan pertama tahun 2025.

Hal itu dikatakannya karena masa persidangan ke-5 tahun ini memasuki siklus pembahasan APBN TA 2025. Sehingga, alat kelengkapan DPR akan melakukan pembahasan anggaran belanja di kementerian atau lembaga untuk APBN 2025.

Baca juga: Rapat Paripurna DPR: Anggota Dewan Diminta Beri Atensi Khusus pada Pilkada 2024

Kemudian, dia mengatakan, APBN 2025 haruslah disusun oleh pemerintahan yang baru sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Keuangan Negara dan UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

"APBN tahun 2025 merupakan tahun anggaran pertama bagi pemerintahan yang presidennya akan dilantik pada bulan Oktober 2024,” kata Rachmat Gobel dalam rapat paripurna, Selasa (14/5/2024).

Dalam dua UU tersebut dikatakan bahwa penyusunan RAPBN harus berbasiskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang akan ditetapkan oleh presiden yang akan dilantik.

“Tidak lah sesuai dengan azas kepatutan dan peraturan perundang-undangan, di mana APBN 2025 disusun oleh pemerintahan yang purna tugas tapi yang harus bertanggung jawab adalah pemerintahan yang baru,” ujar Rachmat Gobel.

Baca juga: Pendapatan Negara Turun, Surplus APBN Terpangkas Jadi Rp 22,8 Triliun

Di akhir pidatonya, Rachmat Gobel lantas mengingatkan pesan Ketua DPR agar pemerintahan yang baru diberi keleluasaan menyusun APBN.

“Pemerintahan yang baru harus dapat memiliki keluasaan menyusun APBN,” katanya.

Sebagaimana diketahui, pemerintahan ke depan bakal dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Keduanya bakal dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2024.

Baca juga: JK Waswas APBN Jebol gara-gara Program Makan Siang Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com