Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Buat Opsi Alternatif jika Jalan Tol "Stuck" saat Puncak Arus Balik

Kompas.com - 15/04/2024, 17:37 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indoensia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menyiapkan sejumlah alternatif jika terjadi kemacetan di ruas jalan tol saat puncak arus balik Lebaran 2024.

Kapolri menyebut satu alternatif yang disiapkan yakni membuka sejumlah area jalan arteri.

"Apabila nanti terjadi kepadatan dan kemudian lalu lintas tidak bisa bergerak atau stuck, maka kita akan buka untuk masuk jalur arteri untuk beberapa waktu," kata Sigit di Km 70 Tol Jakarta Cikampek, Jawa Barat, Senin (15/4/2024).

Menurut Sigit, opsi ini juga akan dibuat menyesuaikan jumlah kendaraan yang ada di jalan arteri tersebut.

Baca juga: Kesimpulan Polri, Kecelakaan Tol Cikampek karena Sopir Gran Max Kelelahan, Berisiko Microsleep

Selain itu, kendaraan yang akan dialihkan ke jalan arteri juga akan dibatasi agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

"Kalau memang jalur arterinya memungkinkan kita akan keluarkan. Itu pun juga kita atur kalau memang di jalur arteri maksimal itu per jamnya hanya 800 kendaraan, kita juga, apabila lebih dari itu kita tidak akan masukkan," ucap dia.

Dia memastikan para petugas yang ada di ruas jalan tol maupun di jalan arteri akan berkoordinasi sebelum membuka opsi ini.

Selain itu, Polri juga menerapkan rekayasa lalu lintas seperti one way (satu arah), contraflow (lawan arus), ganjil genap di ruas jalan tol untuk mengurai kepadatan puncak arus balik.

Selanjutnya, sejumlah ruas jalan tol fungsional juga siagakan untuk mencegah kemacetan di jalan Tol Trans Jawa.

Baca juga: Polri Rilis Identitas 12 Korban Kecelakaan di Tol Cikampek, Berikut Datanya...

"Ini juga menjadi alternatif-alternatif manakala terjadi stuck di jalur tol," ungkap Sigit.

"Jadi kita keluarkan di jalur Cikarang, Karawang Barat, namun demikian semuanya tentunya akan kita lakukan dengan hati-hati dengan menghitung dari sisi kepadatan yang ada dan daya tampung di jalur tol dan jalur arteri sehingga kemudian dua-duanya bisa berjalan dengan baik," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Aan Suhanan juga membuka opsi memperpanjang area penerapan skema one way atau satu arah jika volume kendaraan yang melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama) menuju Tol Jakarta Cikampek sudah melebihi kapasitas.

Skema one way arah Jakarta yang awalnya diterapkan dari Km 414 Tol Kalikangkung hingga Km 72 Tol Cipali, nantinya bisa diperpanjang hingga Km 47 Tol Cikampek.

Namun, ini adalah opsi terakhir jika ruas jalan tol sudah tidak bisa lagi menampung kendaraan yang hendak balik dari mudik Lebaran.

Baca juga: Dikorting 20 Persen, Ini Rincian Tarif di 3 Ruas Tol Trans-Sumatera

"Apabila arus lalu lintas dari timur ini sudah tidak bisa menampung artinya kapasitas jalannya sudah tidaj bisa menampung, ini akan ada diskresi yang lebih dari itu, sampai kepada one way dari 70 sampai dengan 47 nantinya. Ini opsi terakhir," ungkap Aan di Km 29 Tol Jakarta Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Minggu (14/4/2024).

Diberitakan sebelumnya, sejak Minggu (14/4/2024) malam, situasi di ruas jalan tol yang menuju Jakarta atau Jawa bagian barat dipadati kendaraan pemudik.

Dilihat dari tayangan CCTV Jasa Marga per pukul 17.10 WIB, terlihat penumpukan kendaraan terjadi di sekitar GT Cikatama.

Tampak kendaraan memadati GR Cikatama untuk melintas Tol Jakarta Cikampek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com