Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Erick Thohir Lepas Keberangkatan Hampir 100.000 Peserta Mudik Gratis BUMN

Kompas.com - 08/04/2024, 21:06 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melepas keberangkatan hampir 100.000 peserta program Mudik Bersama BUMN di Silang Monas, Jumat (5/4/2024).

Jumlah pemudik program Mudik Bersama BUMN 2024 pun meningkat 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan tema “Mudik Asyik Bersama BUMN 2024”, program tersebut menegaskan komitmen BUMN dalam mendukung arus mudik yang aman, nyaman, dan kondusif.

Adapun acara pelepasan tersebut dilakukan oleh Erick bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Penjabat (Pj) Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Heru Budi Hartono.

Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya keselamatan pemudik. Terlebih sebanyak 77 persen kecelakaan selama mudik pada 2023 melibatkan pengguna sepeda motor.

Baca juga: Korban Terbakar Kecelakaan Tol Japek Belum Teridentifikasi, Tim DVI Dirikan Pos Post Mortem dan Ante Mortem

Sebagai antisipasi, pemerintah mendorong penggunaan transportasi umum, seperti bus, untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pemudik.

“Program ini (Mudik Bersama BUMN) mendorong migrasi pemudik (sepeda motor) agar lebih aman dan nyaman dengan menggunakan transportasi umum,” ujar Erick dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (8/4/2024).

Selain itu, lanjut dia, program tersebut merupakan wujud komitmen Kementerian BUMN dan BUMN yang konsisten dalam mendukung penyelenggaraan arus mudik yang kondusif dengan mengedepankan keamanan dan keselamatan pemudik.

Baca juga: Wali Kota Jakpus Imbau Pemudik Terus Waspada terhadap Rumah Masing-masing Saat Ditinggal Mudik

Dengan adanya program tersebut, Erick berharap akan tercipta perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan sehat bagi para pemudik.

Sebanyak 88 perusahaan BUMN dan anak perusahaan berpartisipasi mendukung dan menyediakan mudik gratis yang dimotori oleh PT Jasa Raharja dan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN.

Lebih dari 94.753 pemudik telah diberangkatkan menggunakan tiga moda transportasi yang berbeda.

Rinciannya sebanyak 1.536 unit bus telah mengangkut 70.179 penumpang, 60 unit kereta api membawa 19.122 penumpang, dan 30 unit kapal laut dengan 5.452 penumpang. Mereka akan menuju lebih dari 200 kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Mudik Bersama BUMN 2024 juga menyediakan layanan khusus untuk pemudik disabilitas dan menggunakan bus berbasis listrik untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Langkah tersebut diambil untuk memastikan perjalanan pulang setiap pemudik berjalan lancar, nyaman, inklusif, dan ramah lingkungan.

Ajak masyarakat agar tidak mudik dengan sepeda motor

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama (Dirut) Jasa Raharja sekaligus Ketua Koordinator penyelenggaraan Mudik Bersama BUMN 2024, Rivan A Purwantono menyatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mengajak masyarakat agar tidak melakukan mudik dengan menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Pemudik dengan Sepeda Motor Mulai Padati Pantura Karawang

Menurutnya, mudik dengan menggunakan sepeda motor memiliki risiko kecelakaan yang tinggi karena kendaraan roda dua tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh.

Rivan memastikan bahwa bus yang digunakan dalam program Mudik Bersama BUMN telah memenuhi standar keselamatan, seperti dilakukan pemeriksaan dan seleksi awak bus yang memenuhi syarat.

“Jasa Raharja yang kembali diberikan kepercayaan menjadi koordinator penyelenggaraan ini, mewakili seluruh BUMN yang terlibat menyampaikan terima kasih atas arahan Bapak Presiden Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dan Bapak Erick Thohir sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com