Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asops KSAL: Pertahanan Efektif di IKN Butuh Sistem Pertahanan yang Terintegrasi

Kompas.com - 04/04/2024, 03:00 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Yayan Sofiyan menyebut strategi pertahanan yang efektif di Ibuka Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, membutuhkan sistem pertahana yang terintegrasi.

"Strategi pertahanan yang efektif di IKN membutuhkan pembentukan sistem pertahanan yang terintegrasi dengan baik," ujar Yayan dalam siaran pers, Rabu (3/4/2024).

Menurut Yayan, sistem pertahanan yang terintegrasi tersebut mencakup koordinasi antara lembaga keamanan, intelijen, dan pemerintah lokal dalam menanggapi ancaman potensial dengan cepat dan efisien.

Krusialnya strategi pertahanan yang efektif di IKN, kata Yayan, karena pertahanan menjadi pilar utama dalam pembangunan IKN, yang salah satu tujuannya adalah penanganan berbagai ancaman potensial.

Baca juga: Ribuan Hektar Lahan IKN Bersengketa, AHY: Aturan Harus Tegak, Tak Boleh Ada Perampasan

"Analisis tersebut tidak hanya mencakup serangan terorisme yang dapat mengganggu ketertiban umum, tetapi juga pemberontakan yang mengancam stabilitas politik dan keamanan nasional, serta bencana alam yang dapat menimbulkan kerugian besar bagi penduduk dan infrastruktur," ungkap dia.

Selain itu, pengembangan kapasitas pertahanan juga dinilai menjadi bagian krusial dalam memperkuat kemampuan IKN dalam menghadapi berbagai ancaman.

Hal ini meliputi pelatihan dan persenjataan pasukan keamanan, serta peningkatan kemampuan teknologi untuk mendeteksi, mencegah, dan merespons ancaman dengan lebih efektif.

Menurutnya, pembinaan kesadaran dan kesiapan masyarakat juga menjadi aspek penting dalam strategi pertahanan IKN, dengan mengedukasi warga tentang tindakan pengamanan yang perlu dilakukan dalam situasi darurat atau konflik.

Baca juga: Menteri Basuki: Presiden Baru Dilantik di IKN

"Tidak kalah pentingnya adalah infrastruktur pertahanan yang memadai di IKN," katanya.

Yayan menambahkan, pembangunan bunker, sistem komunikasi yang handal, dan fasilitas logistik yang efisien menjadi elemen kunci dalam memastikan bahwa IKN memiliki kemampuan untuk bertahan dan beroperasi dalam kondisi darurat atau konflik.

"Dengan memperkuat aspek pertahanan ini secara menyeluruh, IKN dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul dan menjaga kedaulatan serta keamanan nasional dengan lebih efektif," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com