Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Rekayasa Lalu Lintas Saat Mudik Dilakukan Secara Terstruktur dan Terkoordinasi

Kompas.com - 03/04/2024, 14:14 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya menerapkan rekayasa lalu lintas secara terstruktur dan terkoordinasi selama arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Kapolri menyampaikan ini dalam amanatnya saat kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2024 di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

"Terapkan rekayasa lalu lintas secara terukur dan terkoordinasi, dan apabila masyarakat merasa khawatir terdapat gangguan kejahatan dalam perjalananya maka Polri saya minta untuk siap mengawal dan memberikan rasa aman," kata Kapolri.

Kapolri juga mengingatkan jajarannya memastikaan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltiblancarlantas), serta kesiapan insfrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan masyarakat.

Baca juga: Musim Mudik Diprediksi Hujan, Pengemudi Mobil Wajib Siapkan 2 Hal Ini

Hal ini diperlukan juga untuk mengurangi faktor-faktor potensi kerawanan dan sumbatan di jalan raya.

Sigit menekankan sinergitas seluruh stakeholders terkait merupakan kunci utama untuk keberhasilan pengamanan Hari Raya Idul Fitri seperti tahun-tahun lalu.

"Sinergi dan koordinasi antara satgas pusat, satgas daerah dan stakeholders terkait harus terus berjalan optimal shgga pengguna jalan benar-benar merasa aman dan nyaman," imbuh dia.

Kapolri mengatakan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, tahun ini diperkirakan akan ada potensi 193,6 juta masyarakat yang melakukan pergerakkan, atau meningkat 56,4 persen dibandingkan tahun 2023.

Bahkan, kata Sigit, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengimbau dan mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal.

Baca juga: Polres Ciamis Siapkan Lahan Parkir untuk Warga Mudik Titip Kendaraan

Selain itu, Jokowi disebut juga meminta seluruh aparat memastikan pelaksanaan dan pengamanan arus mudik dan balik bisa dilaksanakan dengan lebih baik.

"Untuk menjawab tantangan ini TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan operasi terpusat dengan sandi ketupat 2024 yang melibatkan 155.165 personel selama 13 hari dari tanggal 4 sampai 16April 2024," kata Sigit.

Kapolri menambahkan operasi ini juga telah diawali kegiatan kepolisian rutin yang ditingkatkan (KRYD) pada 28 Maret sampai 3 April dan akan dilanjutkan pascaoperasi tanggal 17 sampai 23 April 2024

Dalam operasi ini, Polri dan kementerian/lembaga terkait telah menyusun skema rekayasa lalu lintas yang diharapkan mampu mendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran, dan kenyamanan arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca juga: Mudik Hari Ini, Ada Diskon 20 Persen di Tol Tangerang-Merak

Adapun skema dimaksud adalah pengaturan operasional angkutan barang, sistem one way (satu arah), contraflow (lawan arus), penerapan ganjil genap, ketentuan penyebarangan, delaying system, zona penyangga (buffer zone), hingga penundaan proyek konstruksi.

Selain itu, Polri telah menyiapkan 5.784 pos yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu.

Pos-pos ini dimaksudkan dalam rangka pelayanan dan pengamanan utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas dan bencana alam serta di pusat-pusat keramaian.

"Tentunya pos yang digelar harus mampu memberikan pelayanan prima dan pelayanan optimal," tegas Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Nasional
Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com