Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Kompas.com - 29/03/2024, 11:52 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melepas pengiriman batuan payung udara orang (PUO) dan payung udara barang (PUB) ke Kerajaan Yordania.

Payung udara itu akan digunakan pemerintah Yordania untuk penyaluran bantuan kemanusiaan ke warga Palestina.

Kerajaan Yordania merupakan Wali Penjaga Masjid Al Aqsa. Mereka memiliki izin untuk memasok bantuan ke di wilayah udara Palestina.

"Kita akan serahkan kepada pemerintahan Yordania nanti dari Yordan di airdrop ke Gaza," kata Agus di Apron Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal Drop di Yordania

Agus menuturkan, payung udara yang akan dikirimkan berjumlah 900 unit dan akan dibawa menggunakan Pesawat Hercules C-130 J.

TNI mengerahkan 27 personel dalam misi pengiriman bantuan kemanusiaan ini. Mereka akan menempuh perjalanan selama 10 hari hingga pulang ke tanah air.

Mereka akan menempuh rute Halim Perdana Kusumah, Aceh, Myanmar, India, Uni Emirat Arab, dan Yordania.

Kemudian, mereka akan pulang melalui Yordania, Uni Emirat Arab, India, Myanmar. Aceh, dan Halim Perdana Kusumah.

Baca juga: Pemerintah Akan Kirim Bantuan ke Palestina dan Sudan, Nilainya Masing-masing 1 Juta Dollar AS

Dalam misi ini, pihak TNI hanya membawa bantuan berupa payung udara.

Sebab, bantuan logistik untuk warga Palestina seperti makanan dan kebutuhan lainnya sudah disediakan Badan Zakat Nasional (Baznas) di Yordania.

"Jadi gitu, bahan makanannya kita beli di sana, makanannya yang cocok untuk saudara-saudara kita di Gaza," tutur Agus.

Sebagai informasi, jutaan warga Palestina terdampak agresi militer Israel. Puluhan ribu di antaranya meninggal dunia.

Banyak dari mereka dipaksa berpindah atau eksodus ke bagian Selatan yang berbatasan dengan Mesir.

Kondisi warga Palestina memprihatinkan. Bukan saja kehilangan tempat tinggal, mereka juga menderita kelaparan. Beberapa di antaranya bahkan meninggal karena malnutrisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com