Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kompas.com - 29/03/2024, 06:24 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) seperti dua sisi mata uang bagi industri media.

Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI Agus Sudibyo mengatakan, AI seperti teman dan musuh (frienemy) karena berpotensi menimbulkan masalah ketika menyuguhkan berbagai kemudahan pekerjaan di industri.

"Ini problem frienemy (friend and enemy), teknologi ini sangat membantu kita, sangat mempermudah kerja jurnalisme tetapi ada problem juga," kata Agus dalam diskusi Dewan Pers menyoal Pers, AI, dan Problem Penegakan Kode Etik Jurnalistik, secara luring dan daring di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Baca juga: Jokowi: Keberlanjutan Industri Media Konvensional Hadapi Tantangan Berat

Dalam produksi konten misalnya, kehadiran Chat GPT (Generative Pre-trained Transformer) dalam satu sisi memang memudahkan.

Aplikasi ini memungkinkan pembuatan berita dalam waktu singkat jika penggunanya bertanya dan meminta Chat GPT membuat sebuah berita.

Namun di sisi lain, kehadiran salah satu bentuk AI ini juga memunculkan persaingan baru dengan media mainstream.

"Kalau suatu konten diproduksi oleh chat GPT semakin banyak porsinya, jangan-jangan nanti publik tahunya kontennya Chat GPT, bukan kontennya TVOne, bukan kontennya Kompas," ucapnya.

Baca juga: Kompas.com Terpilih Jadi Pemimpin Industri Media Online Indonesia 2022

Ia lantas menyatakan, produksi konten itu membuat masalah dalam hal kesadaran merek (brand recognition). Masalah ini pun harus dimitigasi agar tidak berlanjut pada masalah iklan.

"Problem brand recognition di sana. Ini kontennya siapa? Ini kontennya publisher atau kontennya platform. Kalau problem brand recognition itu tidak dimitigasi, maka juga akan berlanjut pada problem periklanan, beriklan di chat GPT atau beriklan di publisher. Nanti ada problem dilema seperti itu," jelas Agus.

Menurut Agus, industri media juga harus menyadari adanya kompetisi dengan aplikasi-aplikasi tersebut.

Sebab, aplikasi sejenis Microsoft hingga Google yang mengandalkan AI juga merupakan perusahaan media

"Jadi sebetulnya kita sedang bekerja sama atau berkompetisi dengan mereka? Karena mereka itu meminjamkan teknologi kita dengan pamrih sebenarnya. Pamrihnya apa? Konten leverage kita," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com