Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Kompas.com - 28/03/2024, 21:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendakwah Gus Miftah berkelakar menggoda Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat menyampaikan ceramah dalam acara buka puasa bersama Presiden Joko Widodo dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024).

Gus Miftah mengaku curiga Bahlil dijadikan menteri oleh Jokowi karena lucu, bukan karena prestasinya. Hal itu mengundang gelak tawa para menteri yang hadir, termasuk Bahlil.

Mulanya, Gus Miftah mengungkapkan, kebanyakan kepala negara maupun tokoh tertentu memiliki selera humor yang baik, sehingga punya kedekatan dengan pelawak.

Baca juga: Bahlil Sebut Ada Partai Oposisi Bakal Gabung Koalisi, Warnanya “Sejuk”

Ia lantas mencontohkan salah satu pemimpin islam yang merupakan khalifah kelima dalam dinasti Abbasiyah, Harun Ar-Rasyid. Ia memiliki penghibur yang mustajab dan mengundang gelak tawa, Abu Nawas.

"Dulu konon Pak Soeharto itu waktu Beliau susah, (juga) undang pelawak ke Yogya," kata Gus Miftah di Istana Negara, Kamis.

Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji lalu berseloroh, Presiden Jokowi tidak perlu mengundang pelawak lantaran sudah memiliki menteri yang lebih lucu dari pelawak.

Ia lalu menyebut nama Bahlil yang menurutnya sosok jenaka.

"Saya yakin Pak, kalau Pak Jokowi ini enggak perlu undang pelawak karena sudah punya menteri yang lebih lucu daripada pelawak. Bahlil itu, lho. Makanya kadang-kadang saya curiga Pak Bahlil jadi menteri ini bukan karena prestasi, tapi karena lucu," kata dia.

Baca juga: Momen Bahlil Sindir PPP Gagal ke Senayan, Jokowi dan Para Menteri Spontan Tertawa...

Lebih lanjut, ia menyinggung sosok presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid yang juga memiliki selera humor yang baik.

"Gus Dur sangat taat dengan kiai, tapi enggak pernah undang pelawak karena Gus Dur lebih lucu dari pelawak,” ucap Gus Miftah.

Sejumlah menteri hadir dalam acara buka puasa bersama tersebut.

Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Hadi Tjahjanto, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.


Lalu, Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Menteri lain juga tampak hadir seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com