Gus Miftah mengaku curiga Bahlil dijadikan menteri oleh Jokowi karena lucu, bukan karena prestasinya. Hal itu mengundang gelak tawa para menteri yang hadir, termasuk Bahlil.
Mulanya, Gus Miftah mengungkapkan, kebanyakan kepala negara maupun tokoh tertentu memiliki selera humor yang baik, sehingga punya kedekatan dengan pelawak.
Ia lantas mencontohkan salah satu pemimpin islam yang merupakan khalifah kelima dalam dinasti Abbasiyah, Harun Ar-Rasyid. Ia memiliki penghibur yang mustajab dan mengundang gelak tawa, Abu Nawas.
"Dulu konon Pak Soeharto itu waktu Beliau susah, (juga) undang pelawak ke Yogya," kata Gus Miftah di Istana Negara, Kamis.
Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji lalu berseloroh, Presiden Jokowi tidak perlu mengundang pelawak lantaran sudah memiliki menteri yang lebih lucu dari pelawak.
Ia lalu menyebut nama Bahlil yang menurutnya sosok jenaka.
"Saya yakin Pak, kalau Pak Jokowi ini enggak perlu undang pelawak karena sudah punya menteri yang lebih lucu daripada pelawak. Bahlil itu, lho. Makanya kadang-kadang saya curiga Pak Bahlil jadi menteri ini bukan karena prestasi, tapi karena lucu," kata dia.
Lebih lanjut, ia menyinggung sosok presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid yang juga memiliki selera humor yang baik.
"Gus Dur sangat taat dengan kiai, tapi enggak pernah undang pelawak karena Gus Dur lebih lucu dari pelawak,” ucap Gus Miftah.
Sejumlah menteri hadir dalam acara buka puasa bersama tersebut.
Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Hadi Tjahjanto, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Menteri lain juga tampak hadir seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/28/21572801/berkelakar-gus-miftah-saya-curiga-bahlil-jadi-menteri-bukan-karena-prestasi