Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Panja RUU DKJ, Baleg DPR: Kekhususan Jakarta Belum "Clear"

Kompas.com - 14/03/2024, 17:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan, kekhususan untuk Jakarta setelah tak lagi menjadi ibu kota negara belum jelas dalam draf Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ).

"Tentang kekhususan Jakarta ini kan belum clear. Apa sih yang mau diberikan kekhususan pada Jakarta, itu yang belum clear," kata Awiek ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Hari ini, ia mengikuti rapat tingkat panita kerja terkait RUU DKJ. 

Baca juga: RUU DKJ, Penentuan Masa Depan Jakarta

Ia juga menyatakan, sikap pemerintah soal pengangkatan dan pemberhentian kepala DKJ oleh presiden belum jelas. 

Dalam rapat, menurut dia, pemerintah juga menyinggung soal kemungkinan pemilihan kepala daerah di DKJ melalui DPRD.

"Nah tapi pemerintah menyampaikan, pilihannya dari DPRD itu juga demokratis, tetapi dia punya argumentasi yang lain, pengalaman-pengalaman yang lain," ucap Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR ini.

Oleh karena itu, Awiek meminta masyarakat menunggu hasil rapat Baleg DPR bersama pemerintah. 

Dalam waktu dekat, rapat tentang RUU DKJ bisa saja dilakukan dengan mengambil hari fraksi, semisal hari Jumat esok.

"Sekali lagi, ini baru draf RUU, insya Allah besok kalau kita sepakat menggunakan hari Jumat untuk melakukan rapat kerja, insya Allah selesai (kekhususan Jakarta)," ujar Awiek.

RUU DKJ tengah dibahas oleh pemerintah dan DPR.

Baca juga: Wanti-wanti soal Uji Materi di MK, Dua Anggota Baleg Minta Pembahasan RUU DKJ Tak Tergesa-gesa

Salah satu muatan materi yang krusial dan menjadi pembicaraan di publik yakni tentang pemilihan kepala daerah di Jakarta setelah tak lagi menjadi ibu kota negara.

Selain itu, isu krusial mengenai apa kekhususan Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibu kota.

Beberapa anggota Dewan mengatakan, kekhususan Jakarta karena bakal menjadi kota global dan pusat pertumbuhan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com