Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cerita Warga Muslim Indonesia di Harvey, Australia yang Tempuh Jarak 140 Km untuk Shalat Tarawih

Kompas.com - 14/03/2024, 15:41 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi sekelompok muslim Indonesia yang tinggal di Harvey, Australia, melakukan shalat tarawih di masjid bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, mereka harus melakukan perjalanan panjang menuju masjid di Bunbury.

Hal tersebut diceritakan oleh salah satu jamaah Masjid Bunbury asal Aceh, Tama, kepada Dai Ambassador Dompet Dhuafa di Australia.

Tama mengatakan, meskipun perjalanannya sangat melelahkan. Namun, rasa lelah itu hilang, ketika sampai di masjid dan melihat saudara-saudara seiman yang lain.

“Meski membahagiakan, ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi, mulai dari cuaca yang tidak menentu, kendala transportasi, hingga rasa lelah fisik karena bekerja seharian. Namun, semua itu tidak menghilangkan semangat mereka untuk melaksanakan shalat tarawih," ujar Tama, dalam siaran pernya, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Waktu Semakin Dekat, Dompet Dhuafa Ajak Tingkatkan Manfaat Zakat di Ramadhan

Sebagai informasi, Harvey merupakan sebuah kota kecil di Australia Barat yang tidak memiliki satu pun bangunan masjid. Umat Islam di Harvey baru bisa menemukan masjid di Kota Bunbury yang berjarak 140 kilometer (km) dari Harvey.

Jarak ke masjid yang mencapai ratusan kilometer ternyata tidak menyurutkan semangat umat Islam di Harvey untuk melaksanakan ibadah puasa saat Ramadhan. Mereka pun rela menempuh jarak yang jauh demi bisa berkumpul bersama umat muslim lainnya di masjid.

Momen berkumpul tersebut dimanfaat mereka untuk berbagi cerita, pengalaman, serta saling menguatkan iman satu sama lain. Alhasil, pertemuan ini menjadi momen kebersamaan para muslim Indonesia yang ada di Harvey dan menjaga ukhuwah Islamiyah mereka, meski berada jauh dari Tanah Air.

Perjalanan muslim khususnya muslim Indonesia di Harvey dalam menjalankan ibadah puasa dengan baik di sana bisa menjadi inspirasi bagi umat islam di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com