Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Masuk Masa Sidang Lagi, Keseriusan Gulirkan Hak Angket Diuji

Kompas.com - 05/03/2024, 08:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah hiruk pikuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan kembali memasuki masa sidang pada Selasa (5/3/2024) hari ini.

Masa sidang DPR kali ini menjadi momen pembuktian bagi sejumlah partai politik untuk menunjukkan keseriusan mereka menggulirkan hak angket mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengeklaim, 5 fraksi di DPR berkomitmen untuk mengajukan hak angket.

Baca juga: DPR Buka Masa Sidang, Hak Angket Pemilu Dinanti

Lima fraksi yang dimaksud adalah Fraksi PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Kemudian, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan PKS yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Kan masih lima fraksi yang komit. Belum ada satu fraksi dari lima itu yang menyatakan tidak komit,” kata Hidayat saat ditemui awak media di Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).

Politikus senior PDI-P Hendrawan Supratikno tidak membantah maupun membenarkan klaim Hidayat yang menyebut partainya bakal ikut mengajukan hak angket.

Ia menyebutkan, Fraksi PDI-P akan menyatakan sikap resmi terkait wacana hak angket setelah menggelar rapat pimpinan fraksi.

"Arahnya mudah ditebak. Tapi tidak boleh mendahului pimpinan," kata dia.

Baca juga: Disebut Komitmen Gunakan Hak Angket Kecurangan Pemilu, PPP: Kami Serius Mengawal Demokrasi

Senada, PPP juga menyebutkan bahwa pihaknya perlu memutuskan sikap terkait hak angket melalui sebuah forum resmi.

"Untuk hak angket nanti forumnya tentu di DPR. Kami PPP tentu memiliki strategi dan pola komunikasi tersendiri, di antaranya adalah setiap keputusan yang sifatnya strategis akan diputuskan secara kolektif kolegial melalui forum resmi partai," kata Juru Bicara PPP Imam Priyono, Senin.

Namun, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahuruziy menyatakan bahwa partainya bakal mendukung bergulirnya hak angket demi mengusut dugaan kecurangan pemilu.

Pria yang akrab dipanggil Romy itu menilai, kecurangan terindikasi dengan politik uang berupa penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dirapel oleh pemerintah menjelang pencoblosan.

Ia menyebutkan, politisasi bansos itu secara tidak langsung berdampak pada kandidat yang tidak memberikan uang lebih besar.

Baca juga: Soal Hak Angket Kecurangan Pemilu, PKB: Lihat Besok di Paripurna

Belakangan, Romy juga mempersoalkan melejitnya perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di situs real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dianggap janggal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com