Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Budiman Tanuredjo
Wartawan Senior

Wartawan

Jokowi Setelah Oktober 2024

Kompas.com - 02/03/2024, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KAMIS pagi, 29 Februari 2024, saya meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta. Inilah perjalanan pertama saya sebagai pensiunan. Secara administratif, saya pensiun sebagai karyawan di Harian Kompas.

Setelah pensiun, saya menikmati diri sebagai orang bebas. Guru jurnalistik saya di Yogyakarta mengirim pesan.

Bung BDM. Pensiun istilah administratif, proses bagi jurnalis sekaligus pemikir sepenuhnya tergantung pada energi diri. Saya yakin energi Anda masih tetap penuh. Selamat berjalan bebas, tanpa kaki dibebani brand korporasi,” tulisnya.

Too early to pension,” pesan seorang politisi lewat WhatsApp.

Saya meresapi pesan tersebut. Saya memang pensiun secara administratif. Namun, kegiatan saya sebagai Manusia Merdeka – meminjam istilah Said Didu – tidak jauh dari aktivitas jurnalistik.

Tetap menjadi host di Satu Meja The Forum KompasTV dan tetap menulis. Kalau dahulu, saya menulis esai tetap tiap Sabtu di Harian Kompas. Kini, saya menjajal platform Kompas.com.

Di atas kereta Argo Dwipangga yang membawa saya ke Yogya, seorang doktor ilmu hukum yang sering saya wawancarai, ternyata berada di kereta, meski gerbong berbeda.

Meski tak sempat bercakap langsung, ia mengirim pesan WhatsApp: “Perasaan saya sangat galau tidak karuan. Kondisi negeri ini karut marut. Prihatin,” tulisnya.

Saya menjawabnya pendek. “Saya juga prihatin.”

Ia menjawab, “Kok mereka tidak mikir bagaimana pandangan negara lain pada Indonesia. Tidak ingat tujuan bernegara sebagaimana ada di Pembukaan UUD 1945.”

Saya tak menyangka kegalauan begitu dalam. Saya berjumpa sejumlah rekan di Yogya mengungkap keresahan yang sama. Namun dalam ranah berbeda, suasana kegelisahan itu tak terekam dengan baik.

Sejumlah elite politik yang menjadi penopang pemerintahan Presiden Jokowi, merasa tidak ada masalah dengan kondisi negeri ini.

Approval rating Presiden Jokowi tinggi. Hasil pemilu 14 Februari 2024 berjalan baik, menurut mereka. Sebanyak 57-58 persen rakyat telah memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai capres dan cawapres, berbasiskan hitung cepat.

Perolehan suara PDI Perjuangan versi real count KPU turun dibandingkan pemilu sebelumnya. Yang mengejutkan, Partai Gerindra berada di nomor tiga. Sedangkan, Golkar berada di peringkat dua.

Potret itu mengingatkan saya atas pernyataan Andi Widjajanto, mantan orang dalam Presiden Jokowi yang kemudian menyeberang. Andi mengisahkan pertemuannya dengan Presiden Jokowi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Nasional
Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Nasional
KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

Nasional
KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com