“Terima kasih ada kayak gini ya pak, kalau bisa sih sering-sering gitu soalnya kita rakyat kecil kalau harga beras sampai Rp 17-18 (ribu) kan berat,” – Sri Maryati, warga Grobogan, Jawa Tengah.
HARAPAN sekaligus “jeritan” Sri Maryati kini seakan menjadi representasi dari suara-suara kepedihan. Pesta Pemilihan Umum (Pemilu) telah usai – walau masih banyak meninggalkan catatan kecurangan – kini rakyat disuguhkan dengan kesusahan yang mendalam.
Warga di beberapa daerah kini mulai rela antre, meluangkan waktu demi mendapatkan harga beras murah. Sejumlah warga Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah rela antre berdesakan demi dapat membeli satu kantong beras murah berisi 5 kilogram.
Operasi pasar yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan membandrol harga beras medium tersebut senilai Rp 10.200 per kilogram. Lantaran murah, warga rela berebut mendapatkan beras seharga Rp 51.000 per kantong di depan pintu bak truk.
Pemkab Grobogan menyediakan sebanyak tiga ton beras untuk operasi pasar dalam rangka membantu warga kurang mampu akibat kenaikan harga beras (Kompas.tv, 25 Februari 2024).
Tidak hanya di Grobogan, masih di Jawa Tengah tepatnya di Purworejo beras pun menjadi primadona. Harga Beras di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah semakin mahal. Beras premium saat ini mencapai Rp 17.000 per kilogramnya.
Salah satu penjual beras di Pasar Baledono, Asfari (51) mengatakan, banyak warga yang beralih ke beras lebih murah. Salah satunya adalah beras subsidi dari pemerintah.
Beras berlabel SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) itu menjadi rebutan warga. Bahkan, pembelian beras SPHP tersebut harus antre seminggu untuk mendapatkannya (Kompas.com, 23/02/2024).
Karawang yang dikenal sebagai sentra penghasil beras di Jawa Barat, kini warganya juga dilanda “demam” antre beras.
Warga Karawang harus antre untuk membeli beras murah di Desa Pinayungan Kecamatan Telukjambe Timur, Jumat (23/2/2024).
Hanya dalam waktu satu jam, 6 ton beras ukuran 5 kilogram ludes dibeli warga. Penyelenggara bahkan harus menambah 2 ton beras lagi untuk memenuhi permintaan warga yang sudah terlanjur antre (Sindonews.com, 23 Februari 2024).
Kantor berita asing seperti BBC mencatat, pemandangan antre beras juga terjadi di Sumedang, Bandung, Bekasi, hingga Probolinggo, Jawa Timur.
Menurut Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Ngadiran, kenaikan harga beras terjadi sejak empat bulan lalu.
Semula harga beras medium Rp 9.000 - Rp 10.000 per kilogram. Harga naik pelan-pelan hingga sekarang pada Rabu (21/02/2024), menyentuh angka Rp 13.000 - Rp 14.000 per kilogram.
Sedangkan beras premium, sebelumnya berada di kisaran Rp 12.000 - Rp14.000 per kilogram. Namun merangkak terus sampai di harga Rp 17.000 - hingga Rp 18.000 per kilogram.