Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kejar Target Swasembada Gula 2028, DPR Minta Pemerintah Tingkatkan Tata Kelola Pertanian

Kompas.com - 21/02/2024, 20:58 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Sarmuji menanggapi persoalan defisit produksi gula nasional.

Menurutnya, pemerintah perlu mengembangkan varietas tebu untuk mendorong peningkatan produksi gula. Di samping itu, pengelolaan pertanian tebu juga perlu dilakukan agar Indonesia bisa mengejar target swasembada gula pada 2028.

"Kita dorong supaya ada varietas baru yang bisa ditanam dengan hasil yang lebih baik. Tata kelola pertaniannya juga diperbaiki serta para petani diedukasi bagaimana mengelola lahan dengan baik untuk jangka panjang, sehingga target swasembada gula 2028 dapat tercapai,” ujar Sarmuji dalam siaran persnya, Senin (19/2/2024).

Hal itu diungkapkan Sarmuji usai mengikuti pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi IV DPR RI di Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Hasil Real Count KPU Pileg DPR RI 2024 Data 60,55 Persen

Kebutuhan konsumsi gula dalam negeri sendiri mencapai 7 juta ton. Akan tetapi, mengacu data dari badan usaha milik negara (BUMN) pangan, ID Food, produksi gula dalam negeri hanya mencapai 2,4 juta ton saja.

Menurut Sarmuji, terdapat beberapa persoalan off-farm maupun on-farm dalam mencapai swasembada gula. Masalah utama di sisi on-farm terdapat pada kualitas pertanian tebu yang menurun dan bibitnya tidak sebagus dulu. Sementara itu, di sisi off-farm, diperlukan adanya perbaikan fasilitas pabrik gula.

“Kalau enggak dilakukan (perbaikan) dengan mesin yang lama itu pasti (kualitas) rendaman tebu itu pasti akan terpengaruh oleh pabrik yang menggunakan fasilitas lama. Karena itu perlu ada perbaikan-perbaikan guna merealisasikan target yang diinginkan pemerintah,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemberian pupuk yang berlebihan serta eksploitasi tanah besar-besaran membuat kualitas tanah menurun. Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang panjang, kondisi ini bisa mengakibatkan penurunan produksi.

Baca juga: Info Pangan 20 Februari 2024, Harga Beras, Cabai, Telur, Gula, dan Daging Ayam Naik

Sarmuji menegaskan bahwa PT Perkebunan Nusantara (PTPN) perlu melakukan pembinaan pada pabrik gula. Pembinaan tersebut berkaitan dengan bagaimana menanam tebu dengan produksi yang bagus serta varietas yang unggul.

"Guna menciptakan swasembada gula, perlu ada lahan terutama pabrik-pabrik gula yang sebagian besar ada di Pulau Jawa, tetapi sangat disayangkan bila constraint (hambatan) lahannya tidak diatasi,” kata Sarmuji.

“Kita mau pacu produksi sebesar apa pun tidak mungkin terealisasi. Dengan demikian, disarankan pihak-pihak yang terkait membuat satu produksi lahan yang besar dengan teknologi yang canggih," lanjutnya.

Komisi VI juga memberikan masukan berupa pengembangan pabrik gula baru dengan lahan tebu yang besar. Langkah ini dinilai efektif karena sudah terbukti baik bagi pertanian.

Baca juga: Ganjar Dorong Hak Angket DPR, Sekjen Gerindra: Sesuatu yang Tidak Perlu

“Bukan lahan yang coba-coba dan salah satu lahan yang memenuhi syarat pertanian, yakni di daerah Merauke yang mungkin bisa menjadi acuan untuk meningkatkan produksi gula sebagaimana ditargetkan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

Nasional
MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

Nasional
Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com