Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugurnya Puluhan Petugas Pemilu, Kerja Berat Para Pejuang Demokrasi

Kompas.com - 20/02/2024, 07:15 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat ada 84 petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia pada hari pencoblosan hingga Minggu (18/2/2024).

Ke-84 orang itu terdiri dari 71 petugas pemilu di bawah KPU dan 13 orang lainnya merupakan pengawas pemilu dari Bawaslu.

"Pak Ketua KPU angkanya 71 untuk yang tanggal 14-18. Dari Bawaslu ada tambahan 13 orang, itu tanggalnya sama. Jadi totalnya ada 84 yang meninggal sampai sekarang," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Budi mengatakan, total petugas yang meninggal di Pemilu 2024 'hanya' 16 persen dari jumlah petugas yang gugur di Pemilu 2019.

Budi menyebut telah terjadi penurunan drastis terhadap angka kematian petugas pemilu dari 2019 ke 2024.

Baca juga: 71 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia

Meski begitu, Budi menegaskan satu nyawa manusia tetap terlalu mahal harganya.

"Kami di pemerintah, khususnya di Kemenkes melihat bahwa satu nyawa saja meninggal bagi kami sudah terlalu banyak," ucapnya.

Budi menyebut ada banyak orang yang berduka dari meninggalnya seorang manusia.

Dia mengatakan pemerintah terus berpikir untuk menemukan cara agar tidak ada lagi petugas pemilu yang harus meregang nyawanya.

"Sudah turun 80 persenan lebih, bisa tidak kita turun lebih banyak lagi? Kalau bisa enggak ada yang meninggal. Satu nyawa itu sudah terlalu berharga," kata Budi.

Istana berduka

Ketua KPU Hasyim Asy'ari, KSP Moeldoko, hingga Menkes Budi Gunadi Sadikin menggelar jumpa pers di kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (19/2/2024). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua KPU Hasyim Asy'ari, KSP Moeldoko, hingga Menkes Budi Gunadi Sadikin menggelar jumpa pers di kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan pemerintah berduka atas meninggalnya puluhan petugas dan pengawas Pemilu 2024.

Baca juga: 84 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Istana: Kami Berbelasungkawa, Mereka Pejuang Demokrasi

"Kami atas nama pemerintah ingin sampaikan ucapan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para pejuang demokrasi. Semoga arwah almarhum/almarhumah diterima di sisi Allah SWT," ujar Moeldoko.

Moeldoko menjelaskan, pemerintah akan tetap membangun kewaspadaan yang tinggi terkait penyelenggaraan pemilu.

Sehingga, ke depannya, tidak akan ada lagi angka kematian petugas dan pengawas pemilu.

"Kita pemerintah tetap concern untuk bangun kewaspadaan yang tinggi agar sisa waktu yang ada tidak ada lagi hal-hal yang seperti itu. Dan kita berusaha semaksimal mungkin untuk preventif dan kuratif," tuturnya.

Baca juga: Ketua KPPS TPS 121 Sunter Meninggal Dunia, Diduga Kelelahan Usai Pemilu 2024

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com