Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang KRI Pulau Romang-723 yang Dipensiunkan TNI AL

Kompas.com - 10/02/2024, 12:02 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut resmi memensiunkan kapal survei terbatas, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Pulau Romang-723.

Pensiunnya KRI Pulau Romang-723 ditandai dengan penyerahan lonceng dari Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksdya Budi Purwanto ke Kepala Dinas Sejarah TNI AL (Kadisjarahal) Laksma Hariyo Poernomo di Dermaga Sunda Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (6/2/2024).

KRI Pulau Romang-723 awalnya merupakan kapal jenis penyapu ranjau kelas condor dengan nama “Pritzwalk-325”.

Baca juga: TNI AL Pensiunkan Kapal Survei KRI Pulau Romang-723

Kapal ini dibangun di galangan VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada 1971 sebagai arsenal kekuatan Pakta Warsawa dengan peran utama menandingi armada kapal perang North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Setelah penyatuan kembali Jerman, armada kapal kelas condor tidak lagi diaktifkan oleh Jerman.

Kemudian pada 1992-1993, Indonesia mendatangkan 39 kapal perang eks Jerman Timur, yang terdiri dari 16 kapal korvet kelas parchim, 14 kapal landing ship tank (LST) kelas frosch, dan 9 kapal penyapu ranjau kelas condor.

Baca juga: TNI AL Kaji Pemasangan Rudal Turkiye untuk 41 Kapal Perang yang Sedang Dimodernisasi

Salah satu kapal penyapu ranjau kemudian diberi nama KRI Pulau Romang-723 atau KRI PRM-723 yang diambil dari nama sebuah pulau kecil di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku.

Pada 22 April 1993, KRI PRM-723 secara resmi ditetapkan sebagai Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) berdasarkan Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor Skep/217/IV/1993.

Setelah diperbaiki dan dimodifikasi menjadi kapal bantu Hidro-Oseanografi di PT PAL Indonesia, KRI PRM-723 kemudian difungsikan sebagai kapal survei terbatas.

KRI PRM-723 berhasil mengemban tugas-tugas operasi dan survei sesuai fungsi asasinya sebagai kapal bantu Hidro-Oseanografi maupun fungsi Keamanan Laut serta search and rescue (SAR).

Baca juga: TNI AL Siapkan KRI, KAL, dan Patkamla untuk Distribusi Logistik Pemilu 2024 ke Pulau Terluar

Tercatat sejumlah penugasan operasi yang berhasil dilaksanakan oleh KRI PRM-723 seperti operasi survei Perairan Lombok (2005), Selat Singapura (2008), dan SAR pesawat Air Asia (2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com