Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Personel Polri Ditugaskan Jaga Pemilu Diimbau Utamakan Pendekatan Humanis

Kompas.com - 07/02/2024, 15:12 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Mabes Polri Komjen Mohammad Fadil Imran mengimbau seluruh personel yang ditugaskan ke dalam satuan tugas pengamanan pemilu supaya mengedepankan pendekatan humanis.

Dia menyampaikan pesan itu kepada para personel yang ditugaskan dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024 buat pengamanan pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden-wakil presiden (Pilpres).

"Polri hadir dengan langkah-langkah preemtif dan preventif, dengan pendekatan humanis sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, untuk menjaga situasi tetap damai dan terkendali," kata Fadil dalam Apel Pasukan Pengamanan Pemilu dan Harkamtibmas 2024 di Pusat Latihan Korps Brimob, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/2/2024).

Fadil juga menitipkan sejumlah pesan kepada para personel Polri yang ditugaskan dalam operasi itu.

Baca juga: Kompolnas Klarifikasi Polri soal Minta Rektor Buat Video Testimoni, Harap Polisi di Lapangan Diawasi

Pertama, kata Fadil, para personel mesti memastikan peralatan yang akan dipakai dalam kondisi siap operasional.

"Kedua, jaga kesehatan agar siap melaksanakan tugas," ucap Fadil saat memimpin apel.

Pesan ketiga dari Fadil supaya para personel mengisi waktu dengan latihan dan memastikan memahami cara menggunakan setiap peralatan dan persenjataan yang akan digunakan dalam tugas sesuai dengan standar prosedur operasional.

"Keempat, jangan lupa untuk selalu berkoordinasi dan membangun komunikasi serta pengamatan perkembangan situasi sehingga selalu siap kapanpun kita dibutuhkan," ujar Fadil.

Baca juga: Polri Kerahkan 25.000 Brimob Buat Jaga Keamanan Pemilu

Pesan kelima, Fadil meminta para personel menjalin komunikasi dan mempertajam koordinasi dengan intelijen sebagai sumber informasi awal.

Kemudian pesan keenam adalah supaya para pimpinan selalu memonitor dan melaksanakan analisis dan evaluasi situasi setiap hari supaya informasi yang didapat rutin diperbarui dalam menghadapi situasi.

"Terakhir, junjung tinggi etika pengabdian, etika kenegaraan, dan etika kelembagaan sebagai insan Bhayangkara," ucap Fadil.

"Demikianlah amanat yang dapat saya sampaikan. Sekali lagi jaga kesehatan dan keselamatan di mana pun rekan-rekan berada. Selalu berdoa agar setiap langkah dan desahan nafas pengabdian kita dapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa demi kelancaran mengawal Pemilu agar pembangunan dapat terus dilanjutkan," sambung Fadil.

Baca juga: Jelang 14 Februari, Jokowi: Saya Tegaskan ASN, TNI, Polri, dan BIN Harus Netral


Dalam operasi itu, Korps Brimob Polri mengerahkan 25.000 personel di seluruh Indonesia dengan berbagai keahlian seperti pasukan antihuru hara, pasukan SAR, pasukan wahana nirawak (drone), pasukan respon cepat, pasukan anti anarki, dan penjinak bom.

Menurut Fadil, mereka mempersiapkan personel Brimob di tingkat Mabes Polri sampai Polda. Selain itu, lanjut dia, Polri juga menyiapkan personel 4.500 personel Korps Sabhara di seluruh Indonesia buat mendukung operasi itu.

Fadil menambahkan, Korps Brimob juga mengerahkan 3.500 personel dalam satgas Operasi Kontijensi terkait Pemilu dan Pilpres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com