Fahri menekankan bahwa dampaknya adalah mayoritas angkatan kerja hanya dapat menyelesaikan pendidikan hingga tingkat sekolah menengah pertama (SMP), yang berdampak pada produktivitas yang tidak optimal.
Sementara itu, masa bonus demografi yang dinikmati diperkirakan akan berakhir pada 2035.
Baca juga: Sambut Bonus Demografi, Data Pendidikan dan Ketenagakerjaan Harus Sinkron
Oleh karena itu, Fahri menekankan perlunya kebijakan cepat dan tepat untuk meningkatkan kualitas SDM.
"(Oleh karena itu) program makan siang gratis ini perlu mendapat dukungan dan menjadi bagian dari agenda nasional,” imbuhnya calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Gelora Indonesia untuk daerah pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) I tersebut.
Program tersebut, lanjut dia, harus terintegrasi dengan program pendidikan dan kesehatan yang sudah ada, seperti peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan, hingga peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan.
Fahri menyimpulkan bahwa dengan program yang tepat dan terfokus pada masalah inti, akan tercipta Generasi Emas yang siap membangun ekonomi dan mencapai Indonesia maju pada 2045.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.