Budiman selanjutnya menjelaskan satu persatu makna terima kasih dari Prabowo.
Pertama, Soekarno atau Bung Karno diapresiasi karena meletakkan dasar-dasar kebangsaan modern.
“Bung Karno membangun narasi terbesar bangsa Indonesia dengan pidato 1 Juni dengan lahirnya Pancasila. Ini adalah fondasi terbesar bangsa yang masih kita pegang teguh sampai hari ini,” imbuh Budiman.
Kedua, lanjut dia, Presiden Soeharto diapresiasi sebagai peletak dasar pembangunan ekonomi modern setelah Bung Karno.
Baca juga: Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik
Ketiga, Presiden Habibie menyadarkan bangsa Indonesia tentang pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan berbasis teknologi, mendorong cinta terhadap ilmu pengetahuan.
Keempat, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dihargai sebagai peletak dasar kembali prinsip toleransi dalam bangsa Indonesia.
“Gus Dur menjadi pengingat kembali karakter Bineka Tunggal Ika Indonesia, dan di era Gus Dur, toleransi ditanamkan, tanpa memandang suku, agama, dan aliran politik,” ujar Budiman.
Kelima, lanjut dia, Megawati diapresiasi sebagai peletak dasar pelembagaan institusi-institusi politik demokratis, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca juga: Guru Besar UI Mengaku Diintimidasi karena Gelar Deklarasi Desak Pemilu Demokratis
“Bu Mega juga menata kembali politik demokratis,” jelas Budiman.
Keenam, sebut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Budiman, presiden asal Pacitan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Prabowo karena meneruskan tradisi demokrasi dan merawat tradisi perdamaian, setelah era yang penuh konflik politik pascademokrasi.
Ketujuh, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diapresiasi sebagai peletak dasar infrastruktur fisik dan SDM masa depan bangsa Indonesia.
“Pak Jokowi meletakkan dasar Indonesia menuju kemajuan dengan pemerataan infrastruktur fisik dan pembangunan SDM. Tidak ada yang tidak terjangkau. Dan satu lagi, Pak Jokowi menyatukan Indonesia dengan kerja,” jelas Budiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.