Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Percaya dengan Narasi Keberlanjutan dan Perubahan, Mahfud: Bagi Saya Perbaikan

Kompas.com - 02/02/2024, 11:13 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan tidak memercayai posisi keberlanjutan dan perubahan yang kini diusung oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 2 dan nomor urut 1.

Sebab, menurut Mahfud, tidak ada keberlanjutan yang mutlak dilakukan karena pasti akan ada perubahan di beberapa aspek tertentu.

"Saya terus terang enggak percaya itu pada branding atau positioning keberlanjutan. Karena tidak mungkin keberlanjutan itu mutlak berlanjut, pasti ada perubahan," ujarnya dalam program ROSI di Kompas TV, Kamis (1/2/2024) malam.

Begitu juga dengan perubahan, menurut Mahfud, tidak mungkin ada yang diubah jika tidak melanjutkan program yang sedang berjalan saat ini.

"Sehingga, kalau itu bagi saya ya cuma branding-branding yang ini, masa perubahan lalu ini putus, kan enggak mungkin. Tapi musti melanjutkan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) yang baru saja mengajukan penguduran diri tersebut.

Baca juga: Ungkap Alasan Mundur, Mahfud: Konflik Kepentingan Tak Terelakkan Saat Kunjungan

Oleh karena itu, Mahfud bersama calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menawarkan jalan tengah yaitu perbaikan.

Menurut Mahfud, perbaikan adalah langkah melanjutkan yang sudah ada dengan mengubah untuk menjadi lebih baik.

"Perubahan itu bagi saya melanjutkan sambil mengubah itulah perbaikan," ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Mahfud mengatakan, kaidah perbaikan sudah lama dia pelajari dan menjadi ilmu dasar di pondok pesantren, yaitu melanjutkan yang bagus tetapi kalau ada yang baru dan lebih baik maka diubah.

Dia lantas mengaku tidak khawatir dengan jargon "perbaikan" dianggap menjadi tidak jelas apakah akan melanjutkan program pemerintah atau mengubah menjadi yang baru.

"Enggak papa (dianggap tak jelas), justru dalam surat (pengunduran diri sebagai Menko Polhukam) saya, kami melanjutkan estafet kepemimpinan dan agenda-agenda presiden yang perlu dilanjutkan, lalu kami akan lakukan perbaikan," ujar Mahfud.

Baca juga: Pamit di Kemenko Polhukam, Mahfud: Suatu Saat Kita Bertemu di Tempat Lain...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com