Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Ungkap Dugaan Intimidasi terhadap Kades di Sulsel

Kompas.com - 28/01/2024, 16:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P sekaligus Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengungkap adanya intimidasi terhadap kepala desa di Sulawesi Selatan dalam Pemilu 2024.

Mereka, sebut Hasto, dipaksa untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kemarin saat ke Sulawesi Selatan menemukan banyak kepala desa yang diintimidasi. Caranya sederhana 'Kamu masih mau tidur sama anak istri? Jika (mau) tetap berkampanye dan membantu pasangan 02," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024).

"Kemudian dilakukan berbagai intimidasi. Padahal kepala desa harusnya netral," lanjut dia.

Baca juga: Hasto PDI-P: Pasangan Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode

Hal itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan awak media usai kampanye akbar di Lampung, hari ini.

TPN Ganjar-Mahfud, jelas Hasto, menemukan banyak praktik intimidasi di lapangan yang diduga dilakukan oleh oknum aparat TNI dan Polri.

"Tapi kami percaya TNI/Polri memiliki sejarah yang luar biasa bagi utuhnya NKRI, kemajuan bangsa. Jangan salah gunakan nama yang baik tersebut oleh oknum-oknum yang kemudian dengan intimidasi para kepala desa, ketua RT, kelompok pro demokrasi," ucapnya.

"Biarkan rakyat cari pemimpin yang terbaik dan itu adalah Ganjar-Mahfud," kata Hasto lagi.

Baca juga: Jaga Kandang Banteng, Ganjar Singgung Paslon Lain yang Suka Kunjungi Jateng

Terkait indikasi-indikasi kecurangan itu, Hasto menegaskan seharusnya Pemilu 2024 menunjukkan peningkatan kualitas untuk memilih pemimpin yang terbaik.

Dirinya mengingatkan bahwa Pemilu 2024 harus benar-benar mewujudkan kedaulatan bagi rakyat dalam memilih pemimpin dan tidak boleh ada intimidasi pemaksaan kehendak.

"Menurut Konstitusi dan Undang-undang kan seperti itu. Ini pemilunya rakyat dan rakyat berdaulat dalam menentukan pemimpin. Sehingga pemilu harus bebas dari berbagai intimidasi," tegasnya.

Kendati merasa mengalami intimidasi, Hasto memastikan empat partai politik pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yakni PDI-P, PPP, Hanura, Perindo, beserta seluruh relawan pendukung Ganjar-Mahfud tetap solid untuk meraih kemenangan Pilpres.

Baca juga: Ganjar Hadiri Hajatan Rakyat di Medan, Disambut Lagu Jangan Ingkari Janji oleh Slank

"Kami percaya 17 hari ke depan rakyat akan bergerak, rakyat tidak percaya lagi pada hasil survei. Percaya pada pemimpin yang baik, yang memperjuangkan wong cilik, fokus pada penurunan harga pokok rakyat, penciptaan lapangan kerja dan itu Ganjar-Mahfud," tutur dia.

Terakhir, ia meminta agar Bawaslu bekerja maksimal dalam menjaga pemilu berlangsung jujur, adil, dan terjaminnya hak dan kebebasan rakyat memilih pemimpin.

"Bawaslu harus menjadi wasit yang baik. Terhadap temuan-temuan pelanggaran harus bersikap proaktif, sehingga pemilu ini benar-benar sesuai dengan asasnya, jujur, langsung, umum, bebas dan rahasia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com