Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Presiden Tanzania di Istana Bogor

Kompas.com - 25/01/2024, 11:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Persatuan Tanzania, Samia Suluhu Hassan di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (25/1/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Presiden Samia tiba di halaman Istana Bogor pada Kamis pagi menjelang siang, pukul 10.30 WIB. Dia diantar menggunakan mobil jeep berwarna hitam, dengan pengawalan di kanan dan kiri.

Kedatangan Presiden Samia di halaman Istana Kepresidenan Bogor disambut oleh pasukan marching band, dan pasukan yang mengenakan pakaian tradisional serta tarian tradisional.

"Welcome to Indonesia," kata pasukan berpakaian tradisional berkali-kali sambil mengibarkan bendera Indonesia dan Tanzania.

Baca juga: Kubu Prabowo-Gibran Bela Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye, Sebut Sesuai UU tapi...

Saat turun dari mobil yang ditumpanginya, Presiden Samia langsung disalami Jokowi yang menyambutnya di depan mobil.

Kemudian, keduanya menyaksikan upacara penyambutan di halaman Istana Kepresidenan Bogor.

Upacara itu dilakukan dengan mengumandangkan lagu kebangsaan kedua negara, tembakan meriam 21 kali, dan inspeksi pasukan.

Setelah upacara selesai, Jokowi dan Samia saling memperkenalkan delegasi masing-masing negara. Keduanya didampingi oleh Direktur Jenderal Protokoler dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto.

Baca juga: RI-Tanzania Sepakati 7 Dokumen Kerja Sama, Salah Satunya soal Bisnis Minyak

Jokowi lalu mengajak Presiden Samia masuk ke Istana Bogor untuk melakukan foto bersama dan menandatangani buku tamu.

Setelah itu, keduanya melanjutkan prosesi kunjungan dengan menanam pohon serta melakukan pertemuan bilateral.

Sejumlah menteri turut hadir dalam pertemuan ini, yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Kemudian, Direktur Jenderal Protokoler dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Akan Ekspor Produk Farmasi ke Tanzania

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com