Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantah Siti Nurbaya soal Deforestasi Hutan, Mahfud: Bukan Salah, tapi Beda Data yang Dipakai

Kompas.com - 23/01/2024, 14:12 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menjelaskan bahwa dirinya dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya tidak ada yang salah soal membaca data deforestasi hutan.

Hanya saja, ia dan Siti menggunakan data yang berbeda.

Itu lah sebabnya Siti Nurbaya membantah data soal deforestasi di Indonesia yang dipaparkan oleh Mahfud dalam ajang debat ketiga pilpres.

"Memang betul bukan kesalahan, tapi perbedaan membaca data," kata Mahfud di Jalan Teuku Umar 9, Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: CEK FAKTA: Mahfud MD Sebut Deforestasi di RI Capai 12,5 Juta Hektar 10 Tahun Terakhir

Menurut Mahfud, data yang dipaparkan Siti Nurbaya berdasarkan deforestasi neto. Data ini juga ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Sedangkan, Mahfud menyebut data yang disampaikannya merujuk pada data Global Forest Watch.

"Nah global forest watch itu memotret hilangnya atau tutupan hutan dalam waktu tertentu," kata Mahfud.

"Sedangkan deforestasi neto itu merupakan deforestasi bruto dikurangi reforestasi sehingga sisanya seperti yang dikaakan oleh Bu Siti Nurbaya," sambungnya.

Baca juga: Dapat Sentimen Positif Saat Debat, Cak Imin Dinilai Bijaksana, Mahfud Dianggap Cerdas

Dia menambahkan data yang dipakai Siti Nurbaya turut menghitung adanya reforestasi. Sedangkan, data yang merujuk Global Forest Watch tidak menghitung soal reforestasi.

Menko Polhukam ini mengatakan dua cara membaca data ini sama benarnya.

"Saya pakai Global Forest Watch, yang memotret itu setiap tahun, ini rusaknya rusaknya dalam 10 tahun, nih segini loh rusaknya, bahwa ada reforastasi di tempat lain kan tidak memperbaiki yang rusak. Data lengkap tentang ini dari tahun ke tahun, tempat ke tempat," jelasnya.

Bantahan Siti

Dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/2024), Mahfud mengungkapkan, deforestasi di Indonesia mencapai 12,5 juta hektar hutan dalam 10 tahun terakhir.

Dikutip dari Tribunnews.com, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya membantah data Mahfud. Siti Nurbaya menilai Mahfud keliru dalam mengkalkulasikan data, sehingga data yang dipaparkan berlebihan.

"Saya harus mengatakan bahwa data itu salah. Saya bisa kasih tahu data yang sebenarnya. Kalau dipakai sejak tahun 2013, ada persoalan konsep. Dan ada persoalan bagaimana membaca data," kata Siti Nurbaya saat ditemui sejumlah wartawan di Media Center Kementerian LHK, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indikator Politik Ingatkan KBurhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan PublikPK Tak Didukung Elite, Benteng Bergantung Pada Kepercayaan Publik

Indikator Politik Ingatkan KBurhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan PublikPK Tak Didukung Elite, Benteng Bergantung Pada Kepercayaan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com