Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Kami Lihat Ada Ketidaknyamanan di Dalam Kabinet Saat Ini

Kompas.com - 20/01/2024, 20:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku mendengar kabar bahwa sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju merasa tidak nyaman menghadapi persaingan politik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kita lihat memang ada ketidaknyamanan dalam kabinet saat ini," kata Hasto di Manado, Sabtu (20/1/2024), dikutip dari siaran pers.

Namun demikian, Hasto mengeklaim bahwa menteri yang berasal dari PDI-P tetap bekerja secara maksimal menjalankan tugasnya demi rakyat untuk mengawal pemerintahan.

Baca juga: Intimidasi di Jateng-Jatim, Hasto Kristiyanto: Kekuasaan Dikerahkan Hadapi Ganjar-Mahfud

Menurut dia, menteri harus memahami bahwa tanggung jawab bagi negara dan rakyat harus lebih dikedepankan daripada kontestasi politik.

"Karena kami percaya rakyat akan memilih pemimpin terbaik," kata Hasto.

Hasto pun menyebutkan, keberadaan menteri dari PDI-P di kabinet juga untuk mengawal pemilu agar berlangsung demokratis dan tidak diwarnai intimidasi.

"Agar tak ada intimidasi, dan agar pemilu makin demokratis. Meskipun praktik di lapangan intimidasi itu sangat kuat. Kepala desa diintimidasi, kelompok-kelompok pergerakan sosial, mahasiswa diintimidasi," kata Hasto.

"Maka menteri-menteri ini menjaga agar di tengah kontestasi ini tanggung jawab kepada bangsa dan negara tetap dapat diwujudkan," imbuh dia.

Isu sejumlah menteri hendak mundur dari kabinet muncul dari ekonom Faisal Basri yang mendorong para pembantu presiden itu untuk mundur dari kabinet.

Hal itu menyusul ungkapan kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap tidak netral pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dalam seruan itu, Faisal Basri menyebut nama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Isu Sri Mulyani Mundur, Airlangga Anggap Kondisi Kabinet Masih Stabil

"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Pak Basuki (Menteri PUPR), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," ujar Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024), sebagaimana dikutip dari Tribunnews.

Ketika dikonfirmasi mengenai isu tersebut, Sri Mulyani hanya memberi jawaban singkat bahwa ia tetap bekerja.

Sementara, Jokowi membantah kabar yang menyebut para pembantunya hendak mundur dari kabinet.

Jokowi malah bertanya-tanya dari mana kabar tersebut berhembus. Sebab kata Jokowi, para menteri selalu bekerja dan melakukan rapat bersamanya, baik sebagian atau seluruhnya.

"Kabarnya dari siapa, wong kita dari pagi sampai sore, pagi, siang, malam kita Rapat Paripurna, rapat internal, rapat terbatas," kata Jokowi saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2024).

Baca juga: Ungkap Kondisi Kabinet di Tengah Isu Menteri Mundur, Moeldoko: Semua Berjalan Happy Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com