Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Rekam Jejak Anies dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Kompas.com - 18/01/2024, 21:31 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.COM – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menegaskan bahwa komitmen dirinya dan calon wakil presiden (cawapres) Gus Muhaimin dalam pemberantasan korupsi bukan hanya karena menjadi capres dan cawapres. Namun komitmen ini sudah yang lama mereka dijalankan.

"Kami berkomitmen bukan sekadar, karena saat ini menjadi tanggung jawab untuk capres dan cawapres, dan diminta komitmennya di KPK,” kata Anies didampingi Gus Muhaimin ketika tampil menjadi pemapar pertama dalam acara Paku Integritas Calon Presiden dan Wakil Presiden yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung KPK, Jakarta Rabu (17/1/2024).

Anies mengungkapkan bahwa komitmen untuk terlibat dalam pemberantasan korupsi sudah lama dijalankan.

Ia mengatakan, ketika masih menjadi mahasiswa, dirinya sudah aktif memerangi praktek-praktek korupsi di era korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) merajalela.

Baca juga: Dorong Penuntasan RUU Perampasan Aset, Anies: Koruptor Harus Dimiskinkan

Kemudian komitmen itu berlanjut, ketika bertugas menjadi akademisi dan dipercaya menjadi Rektor Universitas Paramadina.

“Kami menetapkan mata kuliah anti korupsi, sebagai mata kuliah wajib yang harus diambil oleh setiap mahasiswa, dan waktu bekerja sama dengan KPK," kata Anies.

“Barangkali menjadi satu-satunya Universitas di Indonesia, bahkan mungkin di dunia yang menjadikan mata kuliah anti korupsi sebagai mata kuliah wajib, dan tujuannya seperti disampaikan bapak Gufron tadi diaspek pendidikan untuk mematikan suplai potensi koruptor,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/1/2024).

Lalu komitmen itu dilanjutkan ketika Anies bertugas menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia pun membuat KPK di Ibu Kota Jakarta

“Ini dikerjakan untuk mencegah tindak korupsi di dalam Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Soal ini soal serius, bukan soal main-main, bukan soal guyonan, ini adalah persoalan korupsi yang amat mendasar harus dibereskan,” tegasnya.

Baca juga: Anies Baswedan: Pemberantasan Korupsi Harus Dimulai dari Presiden

Anies mengatakan, komitmen yang disampaikannya tersebut adalah komitmen lanjutan dari yang sudah dikerjakan selama ini.

“Ini adalah komitmen lama yang akan kami teruskan, Insya Allah ketika kami ditugaskan, maka integritas menjadi faktor nomor satu dalam penentuan-penentuan dipemerintah,” tuturnya.

Anies juga berjanji akan memegang dan menjalankan komitmen dalam pemberantasan korupsi saat terpilih jadi presiden. Hal ini dilakukan mulai dari penyusunan kabinet, penyusunan pimpinan lembaga, dan pimpinan KPK.

“Ini semua bagian dari komitmen kita untuk mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemimpin, kepercayaan rakyat kepada pemerintah bisa pulih kembali, dan dengan kepercayaan, kami yakin Indonesia bisa meraih apa dijanjikan oleh kemerdekaan,” ujar Anies.

“Hal tersebut hanya bisa dicapai, bila kita menjunjung tinggi integritas, kompentesi dan inilah komitmen yang kami berikan kepada rakyat Indonesia,” ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pansel Diminta Coret Capim KPK yang Buruk, Jangan Sampai Lolos ke DPR

Pansel Diminta Coret Capim KPK yang Buruk, Jangan Sampai Lolos ke DPR

Nasional
Bertolak ke Riau, Presiden Jokowi Bakal Resmikan Tol dan Sistem Pengelolaan Air

Bertolak ke Riau, Presiden Jokowi Bakal Resmikan Tol dan Sistem Pengelolaan Air

Nasional
Soal Putusan MA, Pakar: Pertimbangan Hukum Hakim Sangat Dangkal

Soal Putusan MA, Pakar: Pertimbangan Hukum Hakim Sangat Dangkal

Nasional
Survei Kepuasan Pelanggan Antam Naik pada 2023

Survei Kepuasan Pelanggan Antam Naik pada 2023

Nasional
4 Terdakwa Kasus Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Vonis Hari Ini

4 Terdakwa Kasus Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Vonis Hari Ini

Nasional
Secepat Kilat MA Ubah Aturan Batas Usia Kepala Daerah yang Buka Jalan Kaesang Jadi Cagub

Secepat Kilat MA Ubah Aturan Batas Usia Kepala Daerah yang Buka Jalan Kaesang Jadi Cagub

Nasional
Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-mal' di Sumsel, Ajak Bocah Makan 'Snack' di Mejanya

Momen Jokowi "Nge-mal" di Sumsel, Ajak Bocah Makan "Snack" di Mejanya

Nasional
Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Nasional
Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Nasional
Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Nasional
Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Nasional
Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Nasional
Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com