Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies Enggan Beri Nilai Kementerian LHK yang Dipimpin Politikus Nasdem...

Kompas.com - 18/01/2024, 16:26 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut1, Anies Baswedan enggan memberikan penilaian kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang diketahui menterinya adalah kader Partai Nasdem, Siti Nurbaya Bakar.

Hal itu terlihat saat Anies ditanya pembawa acara "Desak Anies" yang digelar di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

Diketahui, Anies adalah capres yang didukung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Awalnya, Anies memberikan penjelasan terkait solusi krisis iklim yang kini melanda dunia dikaitan dengan kebijakan di Indonesia.

Dalam strategi penanganan domestik, Anies mengatakan, Indonesia telah berkomitmen untuk mewujudkan net zero emision tahun 2060.

Baca juga: Bakal Hapus Diskriminasi Pasien BPJS dan Bukan, Anies: Prinsipnya Keseteraan, Biaya Nomor Dua

Karena sudah berkomitmen, Anies mengatakan, kebijakan yang diturunkan oleh pemerintah di tingkat pusat hingga daerah harus sesuai dengan komitmen yang ada.

"Domestik begini, kita punya komitmen untuk net zero emision di tahun 2060, ini harus diturunkan dalam bentuk kebijakan kementerian, provinsi, kabupaten, privat sektor," kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan soal komitmen pemerintah untuk menurunkan efek rumah kaca 30 persen di tahun 2030. Tetapi, target itu disebut masih jauh dari capaian saat ini.

"Bahkan, kalau catatan kita, jauhnya agak mengkhawatirkan. Menurut kami, ini harus ada regulasi yang komprehensif, apa yang dikerjakan pemerintah pusat provinsi daerah dan privat sektor," ujar Anies.

Baca juga: Anies Janji Giatkan Pendidikan Antikorupsi Buat Cegah Bibit Koruptor

Demikian juga dengan transisi energi baru-terbarukan, menurut Anies, masih yang jauh dari taeget 23 persen di tahun 2025. Sebab, capaiannya baru berada di angka 13 persen saja.

"Itu mencapai tambahan 10 persen dalam waktu dua tahun, (target) itu mission impossible," katanya.

Anies menjelaskan bahwa komitmen penurunan gas rumah kaca di Jakarta saat dirinya memimpin segera mencapai target.

Sebab, di tahun 2020, sudah berada di 26 persen dari target 30 persen di tahun 2030.

"Jadi hampir lebih cepat daripada targetnya. Tapi enggak cukup, itu harus dikerjakan secara nasional bersama-sama," ujar Anies.

Baca juga: Timnas Anies-Muhaimin Sebut Kegagalan Food Estate akan Disinggung Saat Debat Cawapres Kedua

Pembawa acara kemudian menyebut pernyataan Anies yang menyinggung keterlambatan pencapaian dalam isu krisis iklim di pemerintahan saat ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com